Suara.com - Beberapa vaksin Covid-19 telah terbukti tingkat efektivitasnya menurun ketika melawan varian baru virus corona Covid-19. Sebuah studi baru mengungkapkan bahwa vaksin Oxford/AstraZeneca bisa memberikan perlindungan minimal terhadap infeksi virus corona dari tingkat ringan hingga sedang.
Pakar virologi, Dr Phil Gould pun berusaha menjelaskan tentang strain baru virus corona Covid-19 serta tingkat kemanjuran sejumlah vaksin Covid-19.
Saat ini, beberapa juta orang sudah menerima suntikan pertama vaksin Covid-19. Di samping itu, masa penguncian telah membantu mengurangi tingkat infeksi virus corona Covid-19 yang masih tinggi.
Menurut Dr Phil, strain baru virus corona yang beredar lebih cepat akan memiliki efek berlawanan pada beberapa kemajuan dan meningkatkan masa penguncian.
Masalah utamanya adalah orang akan kembali untuk suntikan vaksin Covid-19 kedua sebagai penguat setelah 3 bulan. Para ahli tidak bisa melewatkan tahap ini, karena bisa berpotensi menyebabkan gangguan lebih lanjut.
"Tanpa vaksinasi, kondisi seseorang akan jauh lebih buruk di tengah pandemi virus corona Covid-19 sekarang ini," jelas Dr Phil dikutip dari Express.
Selain itu, munculnya musim semi juga merupakan faktor penyebab virus pernapasan menyebar dengan kecepatan jauh lebih rendah.
Pada dasarnya, mutasi virus corona mengubah kode genom yang akhirnya bisa mengubah protein yang membangun virus. Protein ini bisa mengikat reseptor sel tubuh lebih kuat atau lipatan protein sedikit berubah, sehingga respons kekebalan kurang efektif.
"Virus akan bermutasi dengan kecepatan yang berbeda. Virus RNA sangat rentan terhadap perubahan karena tidak memiliki bukti pengecekan ketika protein virus menyalin genomnya," jelasnya.
Baca Juga: WHO: Vaksin AstraZeneca Aman untuk Ibu Hamil
Terkait dengan tingkat keparahan varian baru virus corona, Dr Phil mengatakan bahwa varian baru virus corona seperti di Inggris lebih mudah menular karena virus mengikat sel lebih efisien.
"Hal ini jelas menjadi masalah karena kemungkinan terinfeksi dan penularan virus akan meningkat," ujarnya.
Vaksinasi adalah salah satu strategi utama untuk mencegah infeksi dan penularan virus corona. Meskipun beberapa vaksin telah terbukti efektif, tapi vaksin akan menjadi kurang efektif dalam melawan varian baru virus corona.
Para ahli pun mengkhawatirkan bahwa akan lebih banyak mutasi yang terbentuk dari strain baru virus corona ini, terutama varian baru di Inggris. Jika makin banyak varian baru virus corona, maka makin besar kemungkinannya vaksin Covid-19 tidak berfungsi baik.
"Sejauh ini semua produsen yakin bahwa vaksin buatannya masih bisa berfungsi. Karena, uji klinis terhadap vaksin Pfizer, Moderna dan Oxford membuat strain virus corona Inggris dan Afrika Selatan tidak beredar dalam jumlah besar," jelasnya.
Tapi, pembuatan vaksin Novavax yang akan melalui uji coba fase tiga menunjukkan tingkat kemanjuran vaksin yang masih tinggi dalam menghadapi varian baru virus corona.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis