Suara.com - Kekurangan protein tertentu, yang lebih umum terjadi di Eropa dan AS daripada di Asia, bisa jadi alasan mengapa penyebaran Covid-19 lebih cepat di dua benua itu daripada di Asia.
Sebuah studi yang dilakukan ilmuwan India, yang dipimpin oleh Nidhan Biswas dan Partha Majumder, mengamati bahwa tingkat penyebaran virus mutan - D614G - tidak seragam di seluruh wilayah geografis. Para peneliti mengatakan bahwa untuk mencapai frekuensi relatif 50%, subtipe 614G, dibutuhkan waktu yang jauh lebih lama di Asia Timur (5,5 bulan) dibandingkan di Eropa (2,15 bulan) serta Amerika Utara (2,83 bulan).
Menurut para ilmuwan, protein ini menghasilkan protein lain yang disebut alpha-1 antitrypsin (AAT). Kekurangan AAT menyebabkan tingkat elastase neutrofil yang lebih tinggi dalam sel, yang pada gilirannya membuat penyebaran virus menjadi lebih cepat. Kekurangan ini diketahui lebih banyak terjadi di Eropa dan Amerika daripada di benua Asia. Studi tersebut telah dipublikasikan di jurnal Infection, Genetics and Evolution.
“Banyak yang berspekulasi mengapa virus corona menyebar secara berbeda di berbagai wilayah. Spekulasi yang paling populer adalah suhu yang lebih tinggi di Asia tidak sesuai dengan penyebaran virus corona,” kata Majumder, seperti dilansir dari Healthshots.
Studi yang diterbitkan jurnal Infection, Genetics and Evolution ini menilai bahwa varian virus corona dengan mutasi D614G merupakan yang paling menginfeksi di Amerika Utara dan juga Eropa.
Varian ini menyebar begitu cepat, sehingga hanya dalam 10 minggu antara Februari dan Maret 2020, lebih dari 64,11% individu terinfeksi secara global, yang diidentifikasi membawa virus mutan mulai dari 1,95% pada Januari.
Namun, para peneliti dari National Institute of Biomedical Genomics (NIBMG) di Kalyani, Benggala Barat, mengatakan subtipe ini membutuhkan waktu yang jauh lebih lama untuk mencapai populasi di Asia Timur.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja