Suara.com - Selain perawatan fisik, perawatan bagi pasien penyintas Covid-19 juga sebaiknya mencakup pendekatan spiritual. Ini bisa menjadi cara yang ampuh dalam proses perawatan penyembuhan pasien. Kekinian, perawatan spiritual yang mendekatkan diri secara batin menyorot pasien lewat komunikasi dengan keyakinannya (agamanya).
Metode tersebut mengintegrasikan dimensi psikologis dan spiritual untuk menyembuhkan, dengan memberikan pertumbuhan pribadi yang lebih positif. Selain itu, pikiran dan jiwa dari pengalaman peristiwa negatif menjadi sumber kekuatan untuk proses penyembuhan diri (self healing).
Menurut Psikospiritual Dinuriza Lauzi, proses pendekatan spiritual penyintas Covid-19 memberikan pengaruh untuk menenangkan jiwa dan menenangkan gejolak ketakutan. Sehingga diharapkan, ketika pasien harus menghadapi suatu tindakan medis seperti operasi, maka pasien sudah memiliki kepasrahan total kepada pencipta.
“Hal semacam ini yang muncul dari pasien, seperti pasrah dan tidak percaya. Bahkan merasa down. Kuncinya di self talk, adanya dialog vertikal antara pasien dengan Tuhannya. Di sinilah pasien curhat,” ungkapnya.
Pendekatan spiritual self healing ini lebih tepat sasaran, yaitu memberikan kepercayaan diri dalam menghadapi proses perawatan, juga mengurangi kecemasan bayangan kematian. Terapan proses self healing tersebut dimulainya dengan doa, afirmasi, self talk yang positif, dan juga meditasi.
Menurutnya, saat pasien merasa sendirian, ketika orang-orang yang dikasihi tidak bisa menemani dan berinteraksi secara fisik, mereka bisa melakukan pendekatan spiritual.
“Kalau kejadiannya pada pasien Covid, otomatis harus terpisah dari keluarga. Di situlah pasien akan merasakan kesendirian, dengan bayangan kematian yang dirasakan, ketika diagnosa Covid muncul pada pasien,” ungkapnya melalui webinar Pendekatan Kesehatan Spiritual Penanganan Pasien Dengan Covid-19 secara daring (12/2/2021).
Sejauh ini, pendekatan spiritual untuk pasien Covid-19 memiliki banyak kesembuhan. Karena pendekatan tersebut mendekatkan diri lewat ketenangan dari gejolak. Kekinian, pasien mulai menerima tiap kondisi dengan penuh keyakinan, seperti berkomunikasi lewat hubungan vertikal sesuai dengan keyakinannya.
Baca Juga: Biaya Perawatan Pasien Covid-19 Masih Nunggak, Pengaruh ke Pelayanan?
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!