Suara.com - Sebagian besar orang pasti pernah merasakan pusing saat berdiri. Biasanya kondisi ini dikaitkan dengan dehidrasi atau kelelahan karena kepanasan.
Tapi, pusing yang berulang bisa menandakan masalah jantung seperti sindrom takikardia postural (PoTS), yakni peningkatan detak jantung abnormal yang terjadi setelah duduk atau berdiri.
Menurut Dr Sara, kondisi ini bisa sangat melemahkan seseorang. Dr Sara membenarkan bahwa ada seseorang yang mengatasi pusing saat berdiri dengan suatu obat. Tapi, ada obat lain pula yang juga bisa membantu mengurangi detak jantungnya.
"Midodrine dan fludrocortisone sama-sama bisa membantu mengatasi kondisi ini, tetapi tidak semua orang diberi obat ini sampai dokter mendiagnosis masalah kesehatannya dengan jelas," kata Dr Sara dikutip dari Express.
Namun, ada beberapa hal bisa Anda lakukan di rumah untuk mengatasi pusing ketika berdiri akibat sindrom takikardia postural dan kondisi medis lainnya.
Menurut Dr Sara, Anda disarankan berbaring sambil mengangkat kaki ketika merasa pusing untuk meningkatkan sirkulasi darah.
Selain itu, mengencangkan perut dan pantat juga bisa membantu memperlancar kembali peredaran darah di tubuh. Anda juga bisa menggunakan kaus kaki kompres yang bisa membantu memperlancar peredaran darah.
Aktivitas yang harus dihindari
Jika Anda merasa pusing, ada pula tindakan yang bisa memperparah pusing Anda dan harus dihindari. NHS menyarankan Anda harus menghindari beberapa kondisi berikut.
Baca Juga: Varian Virus Corona Asal Hutan Amazon Diklaim Tiga Kali Lebih Menular
- Posisi tubuh membungkuk tiba-tiba
- Bangun mendadak setelah duduk atau berbaring
- Melakukan aktivitas yang berbahaya, seperti mengemudi, menaiki tangga dan menggunakan alat berat
- Berbaring di tempat yang datar
Menurut NHS, Anda harus segera menemui dokter umum jika pusing atau vertigo tetap tidak hilang dalam beberapa waktu atau sering muncul kembali.
Selain itu, Anda harus konsultasi dengan dokter ketika kesulitan mendengar, tinnitus, mengalami penglihatan ganda, lengan dan kaki mati rasa serta pingsan.
Faktor risiko
Ada sejumlah faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang merasa pusing saat berdiri, yakni orang dewasa lebih tua cenderung memiliki kondisi medis yang menyebabkan pusing, terutama rasa tidak seimbang.
Menurut NHS, mereka juga cenderung mengonsumsi obat yang menyebabkan pusing. Pusing juga bisa menyebabkan efek tidak langsung, seperti meningkatkan risiko jatuh atau melukai diri sendiri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis