Suara.com - Seorang ibu muda dari Meksiko mengaku mengalami efek samping aneh akibat virus corona Covid-19 pada air susu ibu (ASI) miliknya.
Wanita bernama Anna Cortez itu mengaku bahwa ASI-nya berubah warna menjadi hijau neon yang mengkhawatirkan setelah terinfeksi virus corona Covid-19.
Seorang ahli pun mengatakan bahwa perubahan warna ASI yang dialami Anna bisa dipicu oleh antibodi alami dalam tubuhnya untuk melawan virus corona dan melindungi si bayi.
Ahli di bidang ASI itu mengaku sering menemukan pasiennya mengeluhkan perubahan warna ASI ketika terinfeksi virus.
"Perubahan warna ASI yang dialami oleh Anna itu sama seperti wanita lainnya. Mereka jatuh sakit dan ASI mereka berubah warna, tapi mereka terus berusaha memberi bayinya asupan makan," ujar seorang ahli dikutip dari Daily Star.
Anna sendiri mengaku telah menceritakan kondisinya pada dokter anaknya. Bahkan ia juga melakukan konsultasi laktasi akibat perubahan warna ASI-nya.
"Mereka semua berkata bahwa kondisi ini sangat wajar terjadi pada ibu yang sedang sakit atau ketika bayi sakit karena flu maupun virus perut. ASI pasti akan berubah dan beradaptasi dengan antibodi," ujar Anna.
Sementara itu, perubahan ASI Anna yang mencolok seperti hijau neon sekarang ini dipengaruhi oleh serangan virus yang sangat kuat.
"Dokter anak telah memberi tahu saya harus tetap menyusui anak ketika dinyatakan positif virus corona, karena langkah itu yang terbaik untuk kesehatannya. ASI akan memberikan semua nutrisi yang dibutuhkan bayi. Jika dia sakit, asupan ASI ini akan membantu melawannya," jelas Anna.
Baca Juga: Bolehkah Ibu dengan TB Menyusui Bayinya? Ini Jawaban Dokter Anak
Anna mengatakan bahwa tubuh akan memberikan respons otomatis ketika terserang penyakit atau virus. Jika ibu mengalami perubahan warna ASI, artinya tubuh memang membutuhkan hal itu sebagai antibodi untuk melawan penyakit.
Sebelumnya, Anna dan anaknya yang masih 4 bulan dinyatakan positif terinfeksi virus corona pada Januari 2021. Anaknya, Mikayla mengalami gejala batuk dan demam, tetapi langsung sembuh dalam beberapa hari.
Sementara Anna, mengalami gejala flu serta kehilangan indra penciuman dan perasa. Kemudian, ia mengalami perubahan warna ASI, tepatnya 4 hari sebelum mengalami gejala dan dinyatakan positif virus corona.
Dr Natalie Shenker, peneliti ASI di Imperial College London sekaligus pendiri Human Milk Foundation, mengatakan bahwa wanita yang terinfeksi virus corona menghasilkan antibodi Covid-19 dalam ASI.
"Antibodi yang ada di dalam ASI ini adalah jenis antibodi yang bisa membunuh virus," jelas Dr Natalie.
Natalie juga menegaskan bahwa virus corona tidak akan masuk ke dalam ASI. Sebuah bukti menunjukkan bahwa tidak ada virus corona Covid-19 yang masuk ke dalam ASI dan menyusui tidak akan menularkan virus.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif