Suara.com - Selama ini, arang aktif atau activated charcoal mungkin lebih sering Anda temui pada produk kecantikan, seperti masker wajah, sabun pembersih muka, ataupun sampo. Tapi tahukah Anda, selain manfaat kecantikan, arang aktif ternyata juga punya manfaat detoksifikasi alias membersihkan tubuh dari racun?
Arang aktif, bila dikonsumsi, dapat bekerja secara ajaib untuk kesehatan usus dengan cara membuang racun berbahaya. Tapi, apakah aman mengonsumsi arang aktif?
Dilansir dari Healthshots, arang aktif sebenarnya telah lama dikenal dapat mengobati keracunan makanan. Dosis yang cukup memungkinkannya untuk mengikat racun tertentu, mengurangi penyerapannya di usus, dan meminimalkan efek merugikan.
Namun, Anda juga dapat menggunakannya untuk membersihkan racun dari tubuh Anda bahkan saat Anda tidak mengalami keracunan makanan. Istilahnya, detoksifikasi.
Tekstur berpori arang aktif memiliki muatan listrik negatif, yang menyebabkannya menarik molekul bermuatan positif, seperti racun dan gas. Dan karena tubuh Anda tidak menyerap arang aktif, ia dapat membawa racun yang menempel pada permukaannya keluar dari tubuh. Contohnya, pestisida dalam makanan, bahan kimia dalam air minum, atau paparan jamur dari makanan.
Arang aktif tidak hanya terbukti bermanfaat dalam meringankan fungsi ginjal, tetapi juga mengikat kolesterol dan asam empedu yang mencegah tubuh menyerapnya. Makanya, arang aktif juga dapat membantu menurunkan kolesterol.
Penelitian yang dilakukan oleh University of Michigan menunjukkan bahwa makanan yang dilengkapi dengan arang aktif dapat mengikat gas usus dan membantu tubuh Anda menghilangkannya. Dan karena arang aktif dapat memerangkap racun di usus, hal itu kemudian dapat mencegah bakteri penyebab diare diserap ke dalam tubuh, menurut Current Medical Research and Opinion.
Jadi, bagaimana cara mengonsumsi arang aktif? Anda dapat menambahkan bubuk arang aktif ke dalam teh ataupun minuman lainnya, atau menaburkannya di atas makanan, seperti yogurt beku.
Mengutip Mayo Clinic, dosis arang aktif yang dianjurkan untuk orang dewasa adalah 25 hingga 100 gram. Oleh karena itu, makanan atau jus yang mengandung bubuk arang aktif harus sesuai dengan persyaratan dosis yang dapat diterima dan direkomendasikan.
Baca Juga: Cegah Hatimu Kotor dan Penuh Racun, Yuk Rajin Konsumsi 5 Makanan Ini
Meskipun arang aktif umumnya dianggap aman jika dikonsumsi oleh orang dewasa yang sehat untuk waktu yang singkat, dan dalam jumlah terbatas, penggunaannya tetaplah harus hati-hati, ya, Berkonsultasi dengan dokter juga tetap disarankan, terlebih jika Anda memiliki kondisi medis khusus yang sudah ada sebelumnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia