Suara.com - Rasa cemas dapat dirasakan oleh siapapun, tak terkecuali kelompok dewasa muda yang sedang mengalami quarter life crisis.
Rasa cemas tidak hanya memberi tekanan, tapi juga dapat berdampak pada kesehatan mental dan emosional Anda.
Menyembunyikan kecemasan Anda tidak akan pernah menjadi sebuah solusi. Meski begitu, kecemasan yang dirasakan seseorang tidak selalu terlihat oleh orang lain. Sejumlah cara bisa dilakukan untuk menyembunyikan rasa cemas yang dirasakan.
Dilansir dari Healthshots, berikut 5 tanda seseorang menyembunyikan rasa cemas yang dialaminya:
Mengisolasi diri
Tidak bertemu dengan orang merupakan cara termudah untuk menghindari percakapan yang canggung. Ini yang menjadi alasan utama seseorang berhenti melakukan sosialisasi dengan orang lain.
Berpura-pura
Hal ini dilakukan oleh seseorang ketika sedang menyembunyikan kecemasannya, yang dilakukan dengan menunjukkan perasaan emosi palsu. Biasanya, orang berpura-pura seolah dirinya baik-baik saja.
Membuat diri terlihat sibuk
Baca Juga: Punya Kebiasaan Memainkan Rambut? Bisa Jadi Gejala Gangguan Kecemasan
Orang yang sibuk akan beristirahat ketika lelah. Namun berbeda dengan orang cemas yang akan selalu mencari aktivitas meski tubuh sudah tak kuat.
Dengan cara ini, mereka juga berusaha menghindari hal-hal yang dapat membuat mereka cemas dengan membuat diri terlihat sibuk.
Selalu tersenyum
Senyum merupakan senjata yang sering digunakan untuk menyembunyikan rasa cemas. Hal ini dapat membuat orang lain percaya, bahwa seseorang yang selalu tersenyum tampak baik-baik saja.
Mencari pelampiasan
Pelampiasan bagi seseorang yang merasa cemas, terjadi saat rasa cemas tersebut dilampiaskan dengan minum alkohol, merokok, bahkan yang paling bahaya menggunakan zat adiktif (narkoba).
Berita Terkait
-
Kecemasan: Luka Batin Kolektif di Zaman Scroll Tanpa Henti
-
Isu Mental Health dalam Buku Kupikir Segalanya Akan Beres Saat Aku Dewasa
-
Quarter Life Crisis: Suara Hati Generasi Muda dalam Badai Ketidakpastian
-
Ulasan Buku Kecemasan: Tips Memahami dan Mengelola Pikiran
-
Budaya Hustle Culture dan Burnout yang Disamarkan oleh Kecemasan
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar