Suara.com - Pandemi Covid-19 membuat semua orang lebih banyak melakukan aktivitas di dalam rumah untuk menghindari penyebaran virus corona. Selama di rumah, sebagian besar dari masyarakat menggunakan media sosial untuk mengusir kebosanan.
Tapi, sebuah studi justru menyebut bahwa main media sosial selama pandemi justru akan meningkatkan perasaan terisolasi.
Menurut sebuah studi baru yang dipimpin oleh Nanyang Technological University, Singapura, penggunaan fitur online chatting dan aplikasi media sosial di kalangan penduduk Singapura telah melonjak selama pandemi Covid-19.
Sekitar 75 persen responden dalam survei online mengatakan, bahwa penggunaan WhatsApp selama pandemi cukup meningkat, diikuti oleh aplikasi Telegram (60,3 persen), Facebook (60,2 persen) dan Instagram (59,7 persen).
Associate Professor Edson C Tandoc Jr, Direktur di IN-cube mengatakan, korelasi yang signifikan antara penggunaan media sosial dan perasaan terisolasi dari hasil survei dapat membantu menjelaskan mengapa sebagian besar responden melaporkan peningkatan penggunaan media sosial dalam beberapa bulan terakhir.
“Saat mereka beralih ke media sosial untuk merasa terhubung dengan orang lain, interaksi fisik harus terbatasi,” ungkapnya melansir dari Healthshots (16/2/2021).
Lonjakan peningkataan ini juga disertai dengan konferensi video, demikian temuan studi NTU Singapura, yang mensurvei 1.606 penduduk Singapura dari 17 hingga 31 Desember tahun lalu.
“Interaksi sosial melalui alat komunikasi online ini tentunya menghadirkan tantangan baru. Beberapa mungkin merasa seolah-olah mereka selalu siap sedia di tempat kerja atau di antara teman-teman mereka," kata Edson.
Ia melanjutkan, bahwa orang lain mungkin merasa tidak nyaman dengan menyalakan kamera mereka selama panggilan video atau mungkin tidak memiliki koneksi internet yang stabil.
Baca Juga: India Diprediksi Jadi Produsen Vaksin Covid-19 Terbesar Kedua di Dunia
"Dengan mengingat kesulitan dan keterbatasan ini, kita perlu memperhatikan harapan kita terhadap orang lain ketika kita menggunakan alat ini atau ketika kita meminta orang lain untuk menggunakannya, ”tambah Tandoc Jr.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda