Suara.com - Pemerintah beberapa kali menyampaikan target wabah Covid-19 akan bisa terkendali. Terbaru, Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo menyampaikan target pemerintah bahwa Indonesia akan bebas corona dan penularan terkendali pada 17 Agustus 2021.
Untuk mencapai target tersebut pemerintah harus benar-benar memastikan angka penularan di masyarakat bisa mendekati nol, kata epidemiolog Universitas Airlangga Laura Navika Yamani.
"Harus betul-betul dipastikan, menurun itu ya harus mendekati nol. Kaya di China itu kan setiap hari kasusnya di bawah 100, hanya 25. Kalau bisa begitu ya mungkin kita bisa menyampaikan Indonesia dikatakan berhasil kendalikan kasus," kata Laura saat dihubungi suara.com, Selasa (16/2/2021).
Tetapi upaya yang dilakukan China dalam menyikapi kasus baru juga dilakukan dengan border yang sangat kuat, lanjutnya. Selain itu, proses pelacakan masyarakat yang suspek dilakukan dengan ketat juga kedatangan orang dari luar negeri harus turut melakukan skrining dan isolasi.
"Indonesia juga harus menyiapkan itu," ucap Laura.
Meski laporan kasus positif harian di Indonesia sempat menurun selama beberapa hari, Laura mengingatkan agar masyarakat jangan berpuas diri. Karena penurunan kasus positif harus dipastikan juga bahwa proses pelacakan tes di masyarakat juga tidak menurun.
Laura menjelaskan bahwa jumlah tes covid-19 yang dilakukan pemerintah jadi salah satu penentu angka positivity rate dari penularan virus.
"Percuma kalau positif rate tinggi tapi jumlah pemeriksaan stabil. Harusnya positivity rate bisa diturunkan ketika tingkat pemeriksaan ditingkatkan. Tapi kan karena keterbatasan sehingga pemeriksaan belum bisa lebih dari yang sekarang. Kalau pemerintah mampu tingkatkan testing jauh lebih baik," tuturnya.
Selain meningkatkan jumlah testing, positivity rate juga bisa turun jika mobilitas masyarakat ditekan. Sementara itu, menurut Laura, saat ini tren pergerakan masyarakat masih meningkat.
Baca Juga: Sekda dan Plt Kadishub Samosir Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Dana Covid-19
"Kalau mobilisasi masih tinggi, mau diperbanyak seberapa pun testing tentunya penyebaran ini masih akan terjadi. Tapi kalau mobilisasi ditekan kemudian pemeriksaan stabil kita berharap positivity rate bisa lebih rendah," ujarnya.
Positivity rate dihitung dari kasus positif Covid-19 dibagi jumlah orang yang diperiksa, kemudian dikali 100 persen. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) angka ideal positivity rate COVID-19 maksimal 5 persen.
Satgas Covid-19 melaporkan, hingga Selasa (16/2), angka positivity rate Indonesia naik menjadi 18,4 persen sebelumnya 18,3 persen. Kenaikan itu terjadi akibat penambahan kasus harian yang kembali di atas 10 ribu pada Selasa (16/2).
Laporan Satgas Covid-19, kasus baru bertambah 10.029 infeksi kemarin, membuat totalnya menjadi 1.233.959 kasus.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia