Suara.com - Pemerintah melalui surat edaran Kementerian Kesehatan RI bernomor HK.02.02/11/368/2021 pada 11 Februari 2021 lalu, menetapkan jika ibu menyusui (Busui) boleh mendapat vaksin Covid-19.
Ketetapan ini dikeluarkan setelah vaksin Covid-19 dinyatakan aman untuk ibu menyusui dan tidak akan mempengaruhi perkembangan bayi melalui ASI, karena tidak mengandung virus hidup. Lalu bagaimana dengan ibu hamil (bumil)?
Menurut Vaksinolog sekaligus Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Dirga Sakti Rambe, M. Sc, Sp.PD mengatakan jika ibu hamil tetap masih tidak direkomendasikan untuk menerima vaksin Covid-19.
"Setiap jenis merek vaksin Covid-19 memiliki kekhususan masing-masing. Untuk vaksin Sinovac yang pertama kali tersedia di Indonesia, diutamakan diberikan kepada yang belum pernah terinfeksi Covid-19, sedang tidak hamil, serta tidak memiliki penyakit penyerta tertentu," ujar dr. Dirga berdasarkan siaran pers, Teman Bumil X Populix, Kamis (18/2/2021).
Menurut dokter yang juga ahli vaksin dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), ibu hamil masih harus menunggu.
"Ibu hamil sebaiknya menunggu kelanjutan perkembangan dari vaksin yang dikembangkan oleh sejumlah negara,” jelas dr. Dirga.
Hal tersebut senada dengan keputusan organisasi kesehatan duni atau World Health Organization (WHO) yang sangat berhati-hati memberikan lampu hijau untuk vaksin pada ibu hamil.
Meskipun risiko penyakit parah dan kematian pada ibu hamil sangat rendah, risiko ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan perempuan yang tidak hamil dari kelompok usia yang sama.
Selain itu, mereka yang hamil berisiko lebih tinggi untuk dirawat di unit perawatan intensif dan memerlukan perawatan tingkat tinggi, termasuk bantuan pernapasan pada mesin, serta bisa meninggal jika ini terjadi.
Baca Juga: Ibu Hamil di Luar Negeri Dapat Vaksin Covid-19, Ini Kata Pakar Kandungan
Ditambah lagi, temuan penelitian menunjukkan bahwa Covid-19 dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, terutama bagi mereka yang sakit parah.
Salah satu alasan besar mengapa vaksin Covid-19 belum mendapatkan persetujuan dari WHO adalah karena cara kerjanya yang cukup baru.
Berita Terkait
-
Daftar Kandungan Skincare yang Aman untuk Ibu Hamil, Cek sebelum Pakai!
-
4 Sunscreen dengan Formula SPF 50 untuk Anak dan Ibu Hamil, Bye-bye Kusam
-
Keras Kepala, Ibu Hamil Ini Bikin Emosi Penumpang Pesawat karena Tolak Diperiksa Kesehatan
-
7 Rekomendasi Skincare untuk Busui, Ada Anti Aging dan Mencerahkan Kulit
-
Ibu Hamil Harus Mandi saat Gerhana Bulan Total 'Blood Moon'? Ini Faktanya
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
Terkini
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama