Suara.com - Organisasi profesi dokter kebidanan dan kandungan di beberapa negara ternyata tidak terlalu membatasi pemberian vaksin Covid-19 pada ibu hamil.
Berdasarkan siaran pers Teman Bumil X Populix, Rabu (17/2/2021), American College of Obstetrics and Gynecology, Society for Maternal-Fetal Medicine, dan Academy of Breastfeeding Medicine, membeberkan setidaknya ada beberapa alasan mengapa vaksin Covid-19 boleh didapatkan saat hamil dan maupun ibu menyusui.
1. Vaksin Covid-19 tidak mengandung virus hidup
Vaksin Covid-19 yang dikembangkan saat ini sebagiannya tidak mengandung virus hidup. Di sisi lain, dua vaksin virus merek Pfizer/BioNTech dan Moderna, hanya mengandung fragmen materi genetik, yang disebut messenger RNA (mRNA). Jadi, tidak mungkin vaksin tersebut dapat menyebabkan infeksi Covid-19.
2. Materi mRNA virus pada vaksin kemungkinan hanya mencapai sel otot
Alasan kedua, materi mRNA pada vaksin yang disuntikkan kemungkinan hanya mencapai sel otot lengan lokal sebelum tubuh memecahnya. Ini berarti sangat tidak mungkin untuk mencapai aliran darah, dan bahkan lebih kecil kemungkinannya untuk sampai ke plasenta.
Bahkan jika memang sampai sejauh itu, plasenta yang berfungsi sebagai sistem imunitas bagi janin, menjadi penghalang dan memberikan perlindungan pada janin.
3. mRNA tidak akan masuk ke ASI
Ahli berpendapat materi mRNA pada vaksin tidak akan masuk utuh ke ASI. Bahkan jika sejumlah kecil itu akan ditransfer ke bayi yang menyusui, diperkirakan akan diurai oleh asam lambung.
Baca Juga: Beda dengan Anies, Wagub DKI Sebut Vaksinasi Wajib, Menolak Kena Denda
Berdasarkan tiga alasan di atas Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) juga sudah menginisiai kemungkinan ibu hamil mendapatkan vaksin Covid-19.
“Belum lama ini saya mendapat update bahwa sudah ada pembicaraan di POGI untuk mengikuti seperti yang sudah dilakukan di luar negeri, yaitu untuk menawarkan vaksin Covid-19 kepada ibu hamil," terang Edukator dan Penggiat Edukasi Kesehatan Covid-19, dr. Adaninggar RA, Sp.PD
Namun ia menekankan bahwa vaksinasi Covid-19 pada ibu hamil tidak wajib, namun diperbolehkan.
"Sifatnya tidak wajib, tapi menawarkan, terutama untuk ibu hamil yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan, dengan mempertimbangkan manfaat dan risikonya. Hal ini masih perlu menunggu koordinasi dengan Kemenkes, tapi saya rasa tidak akan lama lagi," sambung dr. Ninggar.
Berita Terkait
-
Daftar Kandungan Skincare yang Aman untuk Ibu Hamil, Cek sebelum Pakai!
-
4 Sunscreen dengan Formula SPF 50 untuk Anak dan Ibu Hamil, Bye-bye Kusam
-
Keras Kepala, Ibu Hamil Ini Bikin Emosi Penumpang Pesawat karena Tolak Diperiksa Kesehatan
-
Ibu Hamil Harus Mandi saat Gerhana Bulan Total 'Blood Moon'? Ini Faktanya
-
Bumil Wajib Tahu! 5 Rekomendasi Skincare Lokal Bikin Glowing Selama Kehamilan
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama