Suara.com - Pada umumnya, gejala Covid-19 akan bertahan dalam waktu 14 hari. Namun Covid-19 sering kali menyebabkan gejala jangka panjang di mana memakan waktu lebih lama untuk pulih meski sudah dinyatakan bebas dari virus.
Melansir dari Mdlinx, gejala jangka panjang bisa berupa kelelahan, gangguan kognitif (kabut otak), kesulitan bernapas, sakit kepala, kesulitan berolahraga, depresi, kesulitan tidur, dan kehilangan indra perasa atau bau.
Beberapa penderita gejala jangka panjang juga mengalami gejala baru yang sangat bervariasi dari orang ke orang seperti rambut rontok, detak jantung lebih cepat, hingga kecemasan. Meskipun gejala masih bertahan, mereka tak menularkan virus karena pada dasarnya telah bebas dari virus corona.
Siapakah yang paling mungkin mengalami gejala jangka panjang?
Pasien yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 kemungkinan besar memiliki gejala jangka panjang yang persisten.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada Juli 2020, peneliti Italia mengikuti 147 pasien yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 dan menemukan bahwa 87 persen dari mereka masih memiliki gejala 60 hari setelah mereka keluar dari rumah sakit.
Sebuah studi yang lebih baru yang diterbitkan pada bulan Januari, menemukan bahwa 76 persen pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit di Wuhan, China, masih mengalami gejala enam bulan setelah pertama kali sakit.
Pasien Covid-19 yang paling sakit bukanlah satu-satunya yang menderita gejala jangka panjang. Pasien dengan kasus awal yang lebih ringan yang tidak menyebabkan rawat inap juga dapat mengalami gejala yang terus-menerus.
Menurut survei baru-baru ini yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC), 35 persen pasien yang tidak dirawat di rumah sakit dengan kasus Covid-19 ringan tidak kembali ke kesehatan dasar 14 hingga 21 hari setelah gejala mereka dimulai. Hal ini tidak hanya terjadi pada orang tua atau orang dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Baca Juga: Dapat 70 Ribu Dosis, DKI Tak Lagi Gunakan Sinovac Pada Vaksinasi Tahap Dua
Dua puluh persen dari orang berusia 18 hingga 34 tahun yang sebelumnya sehat memiliki gejala yang berkelanjutan. Secara keseluruhan, penelitian menunjukkan sebanyak sepertiga orang yang menderita Covid-19 dan tidak dirawat di rumah sakit masih mungkin mengalami gejala hingga tiga bulan kemudian.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG