Suara.com - Sejak pandemi virus corona Covid-19, ada laporan peningkatan kasus kecemasan pada anak-anak maupun orang dewasa. Sehingga dokter telah memeringatkan berkembangkan kasus kesehatan mental akibat pandemi virus corona.
Salah satu pemicu gangguan mental yang banyak dialami orang selama pandemi virus corona Covid-19, seperti perasaan kewalahan atau kelelahan.
Meskipun pandemi virus corona telah membatasi kehidupan sosial dan pergerakan semua orang. Tapi, situasi ini justru tidak meningkatkan energi mereka.
Apalagi pandemi virus corona ini telah memicu masalah lain, seperti keuangan, pekerjaan hingga kesehatan yang menjadi tantangan tambahan bagi semua orang.
Psikoterapis Biarawan Pamela Roberts mengatakan bahwa perasaan kewalahan ini disebabkan oleh sistem respons alami kita terhadap situasi yang menimbulkan stres.
"Kami mungkin merasa terbebani oleh sejumlah hal yang berbeda, seperti kekhawatiran terhadap keuangan, masalah keluarga, kesulitan koordinasi dengan rekan kerja, kehilangan dan kesedihan, kehilangan gaya hidup dan minat," kata Pamela Roberts, psikoterapi biarawan dikutip dari Metro UK.
Menurut Pamela, kebiasaan doomscrolling atau memantau media sosial sepanjang hari adalah salah satu penyebab kewalahan.
Sayangnya, terkadang orang melewatkan tanda-tanda yang menunjukkan bahwa mereka mulai merasa kewalahan. Padahal kondisi ini bisa mengganggu kesehatan mental.
Adapun tanda-tanda kewalahan yang seharusnya diwaspadai, termasuk:
Baca Juga: Orang Pakai Kacamata 3 Kali Berisiko Kecil Tertular Virus Corona, Kok Bisa?
- Merasa gelisah
- Sesak napas
- Menjadi obsesif
- Gemetar
- Merasa perut bengkak
- Pikiran negatif tentang masa depan
- Merasa terasing dari kenyataan
Jika Anda bisa mengidentifikasi tanda-tanda kewalahan ini lebih cepat, beberapa terapi bisa membantu mencegah masalah kesehatan mental.
Misalnya, libatkan teman dekat atau keluarga untuk mendengarkan keluh kesah atau isi pikiran Anda. Cara ini bisa membantu mengembalikan pikiran.
Pamela juga menyarankan untuk latihan kesadaran dan pernapasan yang bisa membantu mengatasi perasaan kealahan di masa pandemi virus corona Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan