Suara.com - Datang bulan atau menstruasi adalah hal yang pasti dialami perempuan dan datang rutin setiap bulan. Namun, pada beberapa kondisi, waktu menstruasi bisa berubah, bahkan lewat jauh dari tanggal biasanya.
Dalam kasus umum, telat menstruasi dikaitkan dengan kehamilan. Namun dalam banyak kasus lainnya, telat menstruasi juga bisa dikaitkan karena ketidakseimbangan hormon dan kondisi medis yang cukup serius.
Kondisi menstruasi yang tidak normal lebih sering terjadi pada seseorang yang baru mengalami atau menjelang menopause.
Dilansir dari Healthline, selain karena hormon atau kondisi kesehatan, telat menstruasi juga bisa disebabkan beberapa faktor, di antaranya:
1. Stres
Stres pada wanita menjadi salah satu faktor yang menyebabkan telat datang bulan. Hal ini terjadi karena stres dapat menghilangkan hormon di tubuh serta memengaruhi bagian otak yang bertanggung jawab terhadap menstruasi. Selain itu, stres juga dapat memengaruhi kondisi berat badan dan menyebabkan berbagai penyakit.
2. Berat badan rendah
Rupanya, berat badan juga memengaruhi menstruasi pada wanita. Seorang wanita dengan gangguan makan, seperti anoreksia nervosa atau bulimia, bisa menyebabkan telat menstruasi. Berat badan di bawah kisaran normal, dapat mengubah cara tubuh dan menghentikan ovulasi dalam tubuh.
3. Obesitas
Selain berat badan yang rendah, berat badan berlebih atau obesitas juga memengaruhi menstruasi pada wanita. Hal ini karena obesitas dapat menyebabkan perubahan hormonal sehingga memengaruhi menstruasi. Untuk itu, seseorang yang obesitas, biasanya disarankan diet dan olahraga untuk membuat berat tubuh yang ideal sehingga menstruasi menjadi lancar.
4. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
Sindrom ovarium polikistik (PCOS) merupakan suatu kondisi yang menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak hormon androgen pria. Hal ini disebabkan kista yang terbentuk di ovarium sehingga memengaruhi hormon tersebut.
Adanya gangguan ini dapat membuat ovulasi yang tidak teratur bahkan berhenti pada seorang wanita. Selain itu, kondisi ini juga bisa menyebabkan hormon lain menjadi tidak seimbang, seperti insulin.
Baca Juga: Nyeri Haid Berkelanjutan Bisa Jadi Masalah Ginekologi, Ini 5 Gejalanya!
5. Keluarga berencana (KB)
Seseorang yang melakukan KB melalui pil atau suntikan akan sangat memengaruhi menstruasi. Hal ini karena Pil KB mengandung hormon estrogen dan progestin yang berfungsi untuk mencegah ovarium melepaskan sel telur. Hal tersebut dapat membuat proses menstruasi menjadi terganggu.
6. Penyakit kronis
Berbagai penyakit kronis, seperti diabetes dan celiac juga dapat memengaruhi menstruasi pada seorang wanita. Hal ini karena gula darah berpengaruh terhadap perubahan hormonal.
Oleh karena itu, diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan menstruasi. Selain itu, penyakit celiac juga dapat menyebabkan peradangan usus kecil sehingga menyerap nutrisi penting dalam tubuh. Hal tersebut yang menyebabkan menstruasi menjadi terganggu.
7. Peri-menopause dini
Menopause pada seorang wanita biasa terjadi pada usia 45 hingga 55. Namun, pada beberapa kondisi, seorang yang berusia 40 ke bawah bisa mengalami menopause dini. Hal ini menandakan suplai sel telur dalam tubuh berkurang. Akibatnya, proses menstruasi pada seorang wanita dapat terganggu.
8. Masalah tiroid
Permasalahan pada kelenjar tiroid dapat memengaruhi proses menstruasi seorang wanita. Kelenjar tiroid yang terlalu atau kurang aktif dapat mengganggu metabolisme tubuh. Hal ini menyebabkan kadar hormon di dalam tubuh juga terpengaruh. Oleh karena itu menstruasi juga akan berpengaruh karena adanya masalah tiroid. / Fajar Ramadhan
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?