Suara.com - Moderna telah menghasilkan vaksin Covid-19 pertama yang dirancang khusus untuk digunakan pada varian baru virus corona Afrika Selatan.
Uji coba vaksin baru ini akan dimulai di Amerika Serikat, setelah varian virus corona Afrika Selatan ini menurunkan tingkat kemanjuran vaksin Covid-19 yang telah ditemukan.
Pada akhirnya dilansir dari The Sun, vaksin Covid-19 yang sedang diujicobakan ini bisa digunakan sebagai suntikan tunggal atau bertindak sebagai penguat.
Sebelumnya, varian baru virus corona Afrika Selatan memiliki mutasi kunci E484K, yang bisa memengaruhi efektivitas vaksin. Mutasi tersebut juga ditemukan pada varian virus corona Brasil, yang telah membuat khawatir para ilmuwan.
Moderna mengatakan bahwa vaksin Covid-19 terbaru untuk mengatasi varian virus corona Afrika Selatan ini telah dikirim ke Institut Kesehatan Nasional AS dalam uji klinis.
Profesor Sarah Gilbert dari Universitas Oxford, pernah mengatakan bahwa vaksin Covid-19 sekarang ini tidak mungkin menurunkan tingkat efektivitasnya ketika berhadapan dengan varian baru virus corona.
Sarah Gilbert mengatakan bahwa ada tanda-tanda baik bahwa varian baru virus corona tidak akan mendadak resisten terhadap vaksin atau menurunkan efektivitasnya.
Sementara itu, vaksin Oxford dan AstraZeneca akan menjalankan uji klinis pada vaksin Covid-19 barunya untuk mengatasi varian baru virus corona.
Varian baru virus corona Afrika Selatan pertama kali ditemukan pada Desember 2020. Saat itu para ahli memperingatkan bahwa varian virus corona itu bisa menyebar lebih cepat dari varian lainnya.
Baca Juga: Teknologi Sekuensing Pegang Peran Penting dalam Penemuan Vaksin Covid-19
Pengujian vaksin sekarang ini sedang dilakukan di wilayah Inggris Raya, di mana varian baru virus corona telah terdeteksi dalam upaya menahan penyebaran.
Pada Januari 2021, regulator Inggris merekomendasikan penggunakan vaksin Moderna yang dinyatakan 94 persen efektif mencegah virus corona.
Vaksin Moderna juga lebih mudah didistribusikan daripada vaksin Pfizer, yang harus disimpan pada -70 derajat celcius. Karena, vaksin telah terbukti bisa bertahan hingga 30 hari di kulkas rumah tangga.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan