Suara.com - Sudah satu tahun berlangsung, berbagai pengobatan telah diberikan untuk merawat pasien Covid-19.
Melansir dari Medical Xpress, perawatan Covid-19 ditargetkan untuk melemahkan kemampuan virus corona dalam menyebar ke seluruh tubuh dan meminimalir kerusakan organ yang disebabkan oleh respons sistem kekebalan tubuh.
Berikut beberapa pengobatan yang telah dikembangkan untuk Covid-19, antara lain:
1. Antibodi monoklonal
Antibodi yang direkayasa di laboratorium ini dapat mengikat SARS-CoV-2 dan mencegah virus memasuki sel dan menginfeksinya. Mereka termasuk Bamlanivimab dan terapi gabungan casirivimab/imdevimab yang dikembangkan oleh Regeneron.
Badan Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA) memberikan otorisasi penggunaan darurat untuk terapi ini karena terbukti melindungi pasien berisiko tinggi dari rawat inap dan kematian.
2. Plasma konvalesen
Cara lain untuk mengirimkan antibodi melibatkan pengambilan darah dari pasien yang telah pulih dari Covid-19. Plasma dari pasien Covid-19 yang telah sembuh menunjukkan manfaat terutama pada awal infeksi Covid-19.
3. Remdesivir
Baca Juga: Beda Endemik dan Pandemi yang Perlu Diketahui
Remdesivir awalnya dirancang untuk mengobati hepatitis C, namun kemudian digunakan untuk menghentikan virus corona mereplikasi dirinya sendiri. Obat ini terbukti mempersingkat masa rawat inap di rumah sakit.
4. Kortikosteroid
Steroid menenangkan respons kekebalan tubuh dan telah digunakan selama beberapa dekade untuk mengobati gangguan inflamasi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa steroid dosis rendah mengurangi kematian pada pasien rawat inap yang menggunakan oksigen, termasuk pasien paling sakit di unit perawatan intensif atau ICU.
5. Pengencer darah
Peradangan selama Covid-19 dan infeksi virus lainnya dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah yang dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, dan pembekuan berbahaya di paru-paru. Banyak pasien Covid-19 diberikan pengencer darah heparin atau enoxaparin untuk mencegah pembekuan darah.
Data awal dari uji coba pasien Covid-19 menunjukkan bahwa pasien yang dirawat di rumah sakit mendapat manfaat dari pengencer darah dengan dosis yang lebih tinggi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan