Suara.com - Sebuah penelitian memperingatkan bahwa vaksin Pfizer untuk virus corona Covid-19 mungkin kurang bekerja efektif pada orang gemuk atau obesitas.
Peneliti Italia mengatakan orang gemuk hanya mampu membuat setengah dari antibodi protein yang menyerang virus. Hal ini mungkin disebabkan oleh lemak dalam tubuh menghambat sistem kekebalan, yang terlibat dalam pembuatan antibodi.
Sedangkan, berat badan berlebih bisa menyebabkan peradangan jangka panjang, yang menyabotase sistem kekebalan dan membuatnya kurang mampu melawan infeksi.
Dalam hal ini, orang dianggap obesitas jika memiliki BMI di atas 30, yang sudah terbukti menjadi faktor risiko serangan virus corona Covid-19 parah hingga picu kematian.
Penelitian oleh Dr Aldo Venuti, dari Istituti Fisioterapici Ospitalieri di Roma, telah mengamati banyaknya antibodi yang diproduksi tubuh setelah dua kali suntikan vaksin Pfizer/BioNTech pada 248 petugas layanan kesehatan. Tapi, hanay 26 orang yang digolongkan sebagai orang obesitas.
Hasilnya setelah 7 hari suntikan kedua vaksin Pfizer, ada 99,5 persen orang yang telah mengembangkan antibodi untuk melawan virus corona Covid-19.
Respons antibodi juga lebih besar pada orang yang bertubuh kurus dan sebaliknya pada orang gemuk. Bahkan hasilnya tetap sama setelah memperhitungkan usia, yang juga bisa mengurangi respons antibodi.
Orang dengan kisaran BMI normal memiliki konsentrasi antibodi rata-rata 325,8 dibandingkan 167,1 pada orang gemuk.
"Kondisi peradangan tingkat rendah yang konstan terjadi pada orang kelebihan berat badan. Karena, obesitas bisa melemahkan beberapa respons kekebalan, termasuk diluncurkan oleh sel T yang bisa membunuh sel terinfeksi," kata para peneliti dikutip dari The Sun.
Baca Juga: Bisakah Donor Plasma Darah Konvalesen Setelah Vaksin Covid-19?
Para peneliti mengatakan bahwa efek serupa juga telah terbukti pada vaksin jenis lainnya, seperti vaksin flu, hepatitis B dan rabies.
Tapi, temuan penelitian ini tidak menyimpulkan bahwa suntikan virus corona akan bekerja kurang efektif pada orang gemuk. Meskipun orang gemuk hanya memproduksi antibodi dalam jumlah rendah, tapi bukan berarti jumlah itu tidak memadai.
Uji coba vaksin Pfizer telah melibatkan ribuan orang yang kelebihan berat badan dan suntikan vaksin ini bekerja melindungi mereka dari virus corona Covid-19 parah dan kematian.
Temuannya mengatakan bahwa orang dengan obesitas tetap membuat tingkat efektivitas vaksin Pfizer 95 persen, sama seperti orang dengan BMI rendah.
"Efektivitas vaksin Covid-19 pada orang dengan obesitas merupakan masalah kritis. Karena obesitas merupakan faktor risiko utama untuk morbiditas dan mortalitas pasien Covid-19, sehingga program vaksinasi yang efisien wajib direncanakan di subkelompok ini," jelas Dr Venuti.
Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, data ini mungkin memiliki implikasi penting untuk pengembangan strategi vaksinasi Covid-19, terutama pada orang yang mengalami obesitas.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda