Suara.com - Kita pasti sering mendengar istilah sosiopat dan psikopat. Namun pertanyaannya, apakah sosiopat dan psikopat memiliki pengetian yang sama?
Dikutip dari WebMD, sosiopat merupakan gangguan mental yang membuat seseorang menjadi acuh dengan orang lain. Sementara psikopat adalah gangguan yang membuat penderitanya memiliki kepribadian palsu dan cenderung bertindak kriminal.
Mendengar pengertian keduanya, sering menjadi pertanyaan apakah seorang sosiopat dan psikopat memiliki hati nurani atau rasa peduli dengan orang lain?
Menurut psikolog di Pusat Perawatan Kesehatan Mental Sacramento County, L. Michael Tompkins, salah satu untuk melihat perbedaan sosiopat dan psikopat dapat diketahui dari perasaan yang dimilikinya.
Seorang sosiopat masih memiliki hati nurani dan perasaan, tetapi berbeda dengan orang lainnya. Seorang sosiopat masih sadar jika dirinya melakukan kesalahan, dan masih bisa merasa bersalah. Namun, hal tersebut tidak membuatnya menghentikan perilaku tersebut.
Berbeda dengan sosiopat, seorang psikopat bisa dikatakan tidak memiliki perasaan. Terkadang ia suka berpura-pura dalam kehidupan sosial. Selain itu, ketika melakukan hal buruk, ia tidak merasa bersalah.
Di samping itu, baik sosiopat maupun psikopat juga kurang memiliki empati terhadap orang lain. Mereka sulit memahami perasaan orang lain.
Tidak hanya itu, untuk seorang psikopat, bahkan tidak peduli dan memerhatikan orang lain. Biasanya, seorang psikopat akan lebih memikirkan orang lain sebagai objek yang dapat digunakan untuk keuntungan dirinya.
Jika di televisi seorang sosiopat dan psikopat selalu digambarkan dengan perilaku kejahatan, tetapi dalam kehidupan nyata mereka tidak selalu seperti itu. Walaupun pada beberapa kasus hal tersebut dapat terjadi.
Baca Juga: Apakah Penderita Penyakit Gangguan Mental Aman Divaksinasi Covid-19?
Seorang sosiopat akan dapat terlihat dari perilaku yang ditimbulkannya. Biasanya, dalam kehidupan sosial mereka cenderung menyendiri. Mereka juga lebih peduli terhadap dirinya sendiri dibanding orang-orang di sekitarnya.
Selain itu, jika melakukan kesalahan, mereka lebih sering menyalahkan orang lain. Mereka juga tidak peduli bagaiamana pengaruh hal yang dilakukan terhadap orang lain tersebut.
Sedangkan, psikopat lebih sulit untuk diungkapkan. Mereka biasanya sangat cerdas untuk berpura-pura. Mereka juga masih bisa bergaul dengan orang lain, walaupun hanya sekadar pura-pura.
Mereka juga bisa terlihat peduli dengan orang lain. Padahal, hatinya sebenarnya tidak peduli dengan orang tersebut. Sikap tersebut yang membuat peluang untuk dirinya memanfaarkan orang lain agar mendapatkan keuntungan.
Hal lain yang membuat seorang sosiopat dan psikopat berbeda yaitu, cara kerja otak. Ketika melakukan hal burukk atau kesalahan, otak seorang sosiopat masih sama dengan orang normal lainnya.
Walaupun memiliki rasa tidak peduli, namun otak akan membuat kerja tubuh sama. Hal tersebut membuat detak jantung dan napas menjadi lebih cepat, serta berkeringat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien