Suara.com - Idealnya, orang membutuhkan durasi tidur 7-8 jam sehari. Tapi, beberapa orang mengalami masalah kurang tidur atau hanya tidur 5 jam sehari bahkan lebih sedikit.
Kurang tidur juga dikenal sebagai kesulitan tidur, yang membuat seseorang mengalami kurang tidur akut atau kurang tidur kronis.
Menurut Sleep Council, waktu tidur yang terganggu hanya satu malam akan berdampak negatif pada suasana hati, rentang perhatian, dan kemampuan kognitif.
Tapi, tidur malam yang terganggu sesekali tidak akan membahayakan kesehatan Anda. Anda hanya akan merasakan lelah keesokan harinya, dan mudah marah.
Padahal tidur malam yang nyenyak sangat penting untuk memperbaiki, menyembuhkan dan memulihkan tubuh dalam semalam, terutama pada kesehatan jantung, pembuluh darah, sistem kekebalan, dan sistem kardiovaskular.
Anda perlu tidur yang cukup unntuk menjaga bagian tubuh itu dan organ vital dalam tubuh Anda bisa berfungsi optimal.
"Penelitian telah menemukan bahwa mereka yang sering tidur kurang dari 6 jam semalam berisiko tinggi terkena stroke dan penyakit jantung," laporan dari Sleep Council dikutip dari Express.
Sebuah bukti juga menunjukkan bahwa kurang tidur bisa meningkatkan stres, dengan melepaskan hormon yang mempercepat detak jantung dan meningkatkan tekanan darah.
Jadi, apakah 5 jam tidur sudah cukup dibandingkan 7 jam tidur?
Baca Juga: Vaksin Johnson & Johnson Diklaim Ampuh dan Hanya Perlu Satu Dosis
Menurut ahli, tidak ada durasi waktu tidur yang paten dan harus Anda dapatkan setiap malam. Meskipun tidak ada durasi tidur yang paten, tapi tidur 7-8 jam sehari adalah pilihan terbaik.
Para ahli percaya bahwa kebanyakan orang dewasa membutuhkan antara 6 hingga 9 jam tidur agar lebih segar dan lebih baik secara fisik serta mental.
Mereka juga mengatakan bahwa kualitas tidur jauh lebih penting daripada kuantitas tidur. Meskipun penelitian menunjukkan bahwa tidur kurang dari 6 jam secara teratur dikaitkan dengan efek buruk dari kurang tidur, ketidakpuasan dengan tidur juga sama buruknya.
Kualitas tidur mengacu pada pengalaman tidur Anda dan seberapa puas perasaan Anda ketika bangun. Menurut Sleep Foundation, kualitas tidur sama pentingnya dengan kebutuhan manusia seperti bernapas, makan, dan minum.
Jika Anda tidur kurang dari 6 jam setiap malam, mungkin inilah waktunya memperbaiki kebiasaan tidur dan gaya hidup untuk meningkatkan kualitas tidur Anda.
Gangguan tidur, lingkungan kamar tidur dan kebiasaan tidur siang hari berperan dalam kualitas tidur Anda.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan