Suara.com - Studi menunjukkan bahwa reaksi alergi yang parah terhadap vaksin Covid-19 jarang terjadi dan sembuh dengan cepat. Penelitian tersebut diterbitkan pada 9 Maret di Journal of American Medical Association.
"Vaksin mRNA Covid-19 adalah vaksin pertama dari jenisnya dan memiliki kemanjuran serta keamanan yang luar biasa di semua populasi," kata ketua peneliti Dr. Kimberly Blumenthal, wakil direktur Program Epidemiologi Klinis di Divisi Reumatologi, Alergi dan Imunologi Rumah Sakit Umum Massachusetts seperti yang dikutip dari Medicinenet.
"Sangat penting untuk memiliki informasi yang akurat tentang reaksi alergi terhadap vaksin ini, tidak hanya untuk situasi kita saat ini, tetapi juga karena platform vaksin baru ini sangat penting untuk respons pandemi di masa depan," imbuhnya.
Pada penelitiannya, tim Blumenthal mendokumentasikan semua reaksi alergi, termasuk anafilaksis pada karyawan dua rumah sakit di Boston.
Di antara lebih dari 52.800 karyawan yang disurvei setelah dosis pertama vaksin mRNA Covid-19, hanya 2 persen mengalami reaksi alergi dan anafilaksis terjadi pada tingkat 2,47 per 10.000 orang. Anafilaksis adalah reaksi alergi yang berisiko kematian.
Baik vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna menggunakan teknologi vaksin mRNA.
Meskipun kejadian anafilaksis lebih dari yang diperkirakan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), angka itu masih sangat rendah dan harus meyakinkan orang-orang dengan riwayat alergi makanan atau obat bahwa vaksin masih tergolong aman.
"Satu-satunya pengecualian alergi untuk vaksinasi adalah orang yang pernah mengalami anafilaksis sebelumnya terhadap bahan tidak aktif dalam vaksin yang disebut polietilen glikol atau bahan tidak aktif reaktif silang yang disebut polisorbat," kata peneliti Dr. Paige Wickner, direktur medis Departemen Kualitas dan Keamanan di Brigham and Women's.
"Aspek penting lainnya dari penelitian kami adalah bahwa semua kasus anafilaksis kami pulih, tidak ada yang mengalami syok anafilaksis atau memerlukan selang pernapasan," kata Wickner dalam rilisnya.
Baca Juga: DPR Pertanyakan Alasan Undip Tak Diajak dalam Tim Vaksin Merah Putih
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan