Suara.com - Momen ketika seorang perawat di New York, Amerika Serikat, menjadi orang pertama yang menerima vaksin Covid-19 resmi dari BPOM AS (FDA) pada Desember tahun lalu merupakan catatan sejarah.
Sekarang, botol vaksin pertama itu sudah dimuseumkan dan akan dipamerkan dalam pameran yang rencananya diselenggarakan tahun depan.
Pada Rabu (10/3/2021), Museum Nasional Sejarah Amerika Smithsonian mengumumkan mereka telah memperoleh botol vaksin Pfizer-BioNTech kosong yang digunakan untuk memvaksinasi sang perawat, Sandra Lindsay.
Barang lainnya yang juga dimuseumkan adalah kartu catatan vaksinasi Lindsay, scrub dan lencana identifikasi rumah sakit, lapor Live Science.
Benda tersebut disumbangkan oleh Northwell Health, sistem perawatan kesehatan New York tempat Lindsay bekerja.
Northwell Health juga menyumbangkan bahan lain yang terkait dengan dosis vaksin pertama, seperti bahan pengirim khusus yang diperlukan untuk menjaga vaksin pada suhu sangat dingin.
"Artefak yang sekarang bersejarah ini mendokumentasikan, tidak hanya kemajuan ilmiah yang luar biasa, tetapi juga mewakili harapan kepada jutaan orang terdampak krisis akibat pandemi Covid-19," kata Anthea M. Hartig, direktur museum.
Sejak April 2020, museum telah mengumpulkan artefak untuk mendokumentasikan pandemi dan pengaruhnya terhadap masyarakat.
Beberapa artefak yang secara sukarela disumbangkan ke museum adalah kantong sampah yang dikenakan petugas kesehatan ketika persediaan alat pelindung rendah serta tanda dukungan yang dibuat orang-orang untuk kerabat mereka yang dirawat di fasilitas kesehatan di masa awal pandemi.
Baca Juga: BPOM AS Ungkap Dua Efek Samping Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson
Museum ini memang mengoleksi barang bersejarah yang berkaitan dengan sains dan pengobatan, seperti jamur penisilin dari laboratorium Alexander Fleming dan vaksin polio asli Jonas Salk.
Tahun depan museum berencana membuka pameran bertajuk 'In Sickness and in Health' yang akan menampilkan barang-barang yang berkaitan dengan upaya Amerika untuk mengendalikan dan menyembuhkan penyakit, termasuk benda dari kampanye memberantas cacar dan benda dari pandemi virus corona ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?