Suara.com - Penyakit jantung merupakan penyakit berbahaya baik bagi laki-laki maupun perempuan. Di antara banyak faktor yang dapat menjadi penyebab penyakit jantung, stres merupakan salah satu faktor utama.
Bahkan menurut Ahli Jantung Senior Dr. Santosh Kumar Dora, stres dapat meningkatkan faktor risiko kerusakan jantung.
Selain itu, Ahli Jantung Intervensi Senior Dr. Nilesh Gautam mengatakan, "Sakit kepala kronis, kehilangan nafsu makan, sesak napas, dada sesak, kurangnya konsentrasi, kurang tidur, lesu, kurang minat bekerja, merupakan beberapa indikator stres,” ungkapnya dilansir dari Times of India.
Maka dari itu, yuk kenali faktor risiko penyakit jantung pada perempuan seperti yang dikutip Suara.com dari Times of India.
Stres dan depresi
Faktor ini dapat memengaruhi perempuan lebih dari laki-laki.
Diabetes
Perempuan dengan riwayat diabetes lebih mungkin mengembangkan penyakit jantung, dibanding laki-laki yang juga memiliki diabetes. Diabetesi berisiko lebih besar mengalami serangan jantung, bahkan diam-diam tanpa gejala.
Komplikasi kehamilan
Salah satu faktor yaitu tekanan darah tinggi atau diabetes selama kehamilan pada perempuan yang dapat meningkatkan risiko jangka panjang terkena darah tinggi.
Menopause
Salah satu faktor ini adalah kadar estrogen yang rendah setelah menopause, yang dapat menimbulkan risiko penyakit yang siginifkan pada pembuluh darah.
Merokok
Merokok juga merupakan faktor risiko yang lebih besar untuk penyakit jantung bagi perempuan, dibanding dengan laki-laki.
Baca Juga: Viral Mempelai Wanita Meninggal Dunia Usai Menangis Berlebihan Saat Menikah
Riwayat keluarga
Faktor risiko ini lebih besar pada perempuan dibanding dengan laki-laki.
Penyakit radang
Ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, baik laki-laki maupun perempuan yang memiliki penyakit radang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter