Suara.com - Sejumlah negara di Eropa menunda penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca menyusul adanya laporan penggumpalan darah setelah mendapat vaksinasi.
Meski demikian, hingga kini data yang ada tidak menunjukkan adanya kaitan penggumpalan darah dengan vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Namun, sejumlah negara tetap memilih berhati-hati dengan menunda penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca hingga ada data lebih lanjut. Bagi masyarakat tentu juga perlu untuk waspada terkait dengan penggumpalan darah.
Dilansir dari Healthline, tempat paling umum untuk terjadinya penggumpalan darah adalah di kaki bagian bawah kata Akram Alashari, MD, seorang ahli bedah trauma dan dokter perawatan kritis di Grand Strand Regional Medical Center.
Penggumpalan darah di kaki atau lengan Anda dapat memiliki berbagai gejala, termasuk, pembengkakan, rasa sakit, sensasi hangt, perubahan warna kemerahan.
Gejala akan tergantung pada ukuran gumpalan. Itulah mengapa eorang mungkin tidak memiliki gejala apa pun, atau mungkin hanya mengalami pembengkakan ringan pada betis tanpa rasa sakit yang berlebihan.
Jika bekuannya besar, seluruh kaki Anda bisa menjadi bengkak karena rasa sakit yang hebat.
Tidak umum terjadi pembekuan darah di kedua kaki atau lengan pada saat yang bersamaan. Peluang mengalami pembekuan darah meningkat jika gejala Anda hanya terjadi di satu kaki atau satu lengan.
Mendiagnosis penggumpalan darah hanya dengan gejala sangat sulit. Menurut CDC, hampir 50 persen orang dengan penggumpalan tidak memiliki gejala. Itulah mengapa yang terbaik adalah menghubungi dokter jika merasa mungkin memilikinya.
Baca Juga: Ada Apa Dengan Vaksin AstraZeneca Sampai Ditunda di Banyak Negara?
Hubungi layanan darurat lokal Anda segera jika mengalami salah satu dari yang berikut, sesak napas mendadak, tekanan dada, kesulitan bernapas, melihat, atau berbicara.
Dokter atau ahli perawatan kesehatan lainnya akan dapat mengetahui apakah ada alasan untuk khawatir dan dapat mengirim Anda untuk tes lebih lanjut untuk menentukan penyebab pastinya. Dalam banyak kasus, langkah pertama adalah USG non-invasif. Tes ini akan menunjukkan gambar vena atau arteri Anda, yang dapat membantu dokter Anda membuat diagnosis.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental