Suara.com - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban menanggapi wacana menjadikan sertifikat vaksin Covid-19 sebagai syarat perjalanan antar kota, disebut menarik.
Pasalnya dengan begitu, kata dia, orang yang sudah divaksin bisa menunjukkan sertifikat vaksin Covid-19 tanpa harus menjalani tes swab antigen atau swab polymerase chain reaction (PCR).
"Ini wacana menarik. Bayangan saya, calon penumpang pesawat harus menunjukkan sertifikat vaksin pada bagian kontrol dan tak ada lagi testing atau karantina pada saat kedatangan," ujar Prof. Zubairi melalui cuitannya di Twitter dikutip suara.com, Rabu (17/3/2021).
Namun yang dikhawatirkan adalah saat ini belum ada data yang menunjukkan penerima vaksin bisa mencegah penularan virus ke orang lain. Mengingat orang yang sudah divaksin tetap bisa tertular Covid-19 namun gejalanya jadi jauh lebih ringan.
"Sebab itu, sebelum muncul kebijakan ini, kita harus tahu dulu, kapan orang itu akan terlindungi dari infeksi setelah divaksinasi. Apakah jika sekarang divaksin, besoknya kebal? Kan tidak. Seminggu? Belum juga. Sebulan? Itu baru muncul kekebalan yang lumayan," jelasnya.
Profesor yang akrab disapa Prof. Beri itu juga mengingatkan penting untuk bisa tahu, kapan tepatnya vaksin sudah menghasilkan antibodi yang melindungi dari Covid-19.
Pengetahuan kapan antibodi muncul ini nantinya harus bersifat rigid atau pengetahuan baku dan tetap.
"Amannya, ya dua bulan setelah divaksin yang pertama atau minimal dua minggu setelah vaksin yang kedua, baru si penerima vaksin cukup terlindungi dari Covid-19," terangnya.
Prof. Zubairi juga menduga seseorang yang sudah divaksin di mulut atau hidungnya, bisa mengandung virus yang bisa menularkan ke orang lain.
Baca Juga: Moderna Mulai Uji Coba Vaksin Covid-19 pada Bayi dan Anak
Ditambah dengan ditemukannya varian baru virus corona di Afrika Selatan yang tidak bisa dihindari dengan vaksin AstraZeneca.
Itulah kenapa protokol kesehatan harus tetap dijalankan meski sudah mendapat vaksin, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, dan menghindari kerumunan.
"Didasari itu, penerbangan pesawat dari Indonesia ke Afriks Selatan atau sebaliknya, harus lebih diperhatikan. Sebab, kalau pakai sertifikat vaksin AstraZeneca ya jadi tidak 'ampuh'," ungkap Prof. Beri
"Beda kalau Sinovac. Vaksin ini justru terbukti bisa melawan varian asal Inggris dan Afrika Selatan," sambungnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor