Suara.com - Memiliki tubuh kurus bukan berarti terhindar dari ancaman kolesterol tinggi. Dikatakan Manager Medical Underwriter Sequis, dr. Fridolin Seto Pandu, seserang dengan massa tubuh ideal juga berpeluang memiliki masalah kolesterol.
"Tubuh gemuk atau kurus tidak bisa dijadikan patokan bebas dari kolesterol karena apa yang kerap disebut kolesterol tinggi adalah ketidakseimbangan antara kolesterol baik dan kolesterol jahat," ujar Dokter Pandu dalam keterangan pers yang diterima Suara.com, Rabu (17/3/2021).
"Penyakit ini disebut dislipidemia dan lebih banyak disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat,” lanjutnya.
Dislipidemia merupakan kelainan metabolisme lemak yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan jenis lemak dalam plasma darah.
Dokter Pandu menyarankan mereka yang sudah berusia lebih dari 25 tahun, untuk mulai rajin menjalani medical check up (MCU) atau pengecekan kesehatan rutin.
Lewat MCU, lanjutnya, kadar lemak tubuh LDL (Low Density Lipoprotein), HDL (High Density Lipoprotein), Trigliserida, dan kadar kolesterol total (akumulasi ketiga jenis kolesterol) bisa terdeteksi.
Di sisi lain, kelainan jenis lemak ditandai dengan kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, Trigliserida, dan penurunan kadar kolesterol HDL.
Sayangnya, kondisi ini sering muncul tanpa menunjukkan gejala. Apalagi pada seseorang yang memiliki postur tubuh kurus dan proporsional sehingga lebih sulit mendeteksi dini seandainya tidak rutin melakukan pemeriksaan.
Adapun LDL adalah kolesterol yang dapat menumpuk di pembuluh darah sehingga membuat saluran pembuluh darah menyempit. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke.
Baca Juga: Dhawiya Ungkap Alasan Pakai Narkoba Bertahun-tahun: Terobsesi Jadi Kurus
Trigliserida adalah kadar lemak yang berasal dari sisa pembakaran kalori yang tidak terpakai. Saat makan, tubuh kita menerima kalori dan dipergunakan untuk aktivitas tubuh.
"Namun apabila kalori yang tidak dipergunakan akan diubah menjadi trigliserida dan disimpan dalam sel-sel lemak," ungkap Dokter Pandu.
Sementara itu, kolesterol total adalah jumlah keseluruhan kolesterol dalam tubuh. Bentuknya mirip mirip lemak atau lilin dan bisa ditemukan di semua sel di tubuh dalam jumlah cukup.
Namun kolesterol total bisa berfungsi untuk regenerasi sel, produksi hormon, membentuk vitamin D dan dalam proses pencernaan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global