Suara.com - Mengajak anak-anak untuk menghabiskan makanan, merupakan tantangan tersendiri bagi ibu di rumah. Pada umumnya, anak sering memilih-milih makanan sehingga masih ada yang tersisa.
Padahal penting untuk menghargai makanan agar tidak menimbulkan limbah makanan. Edukasi tentang ini pun bisa dilakukan sejak usia dini loh.
Menyadari hal tersebut, IKEA berkolaborasi dengan penulis sekaligus ilustrator dengan menghadirkan buku anak berjudul BANA Si Pisang Berjalan-Jalan, yang ditulis Tini Martini Tapran dan Kandini Sekarwulan.
Awalnya, buku yang diilustrasikan oleh Nesia Anindita ini berawal dari keprihatinan kondisi lingkungan, yang menyorot masyarakat yang membuang sampah yang tercampur.
"Kemudian kenapa kita ingin bercerita dan mengajak anak-anak ini, buku ini bisa banget dipakai untuk storytelling. Jadi, dengan cerita ini anak-anak setidaknya memahami bahwa bahan makanan yang menjadi sumber pangan perlu waktu untuk tumbuh," ungkapnya lewat webinar Virtual Launch Indonesian Children Care For The Environment Program, Rabu (17/3/2021).
Ia juga mengatakan, jangan sampai material makanan ini berakhir di TPA, yaitu Tempat Pembuangan Akhir. Selain itu, menurut Kandini Sekarwulan, inspirasi cerita tersebut berawal dari kisah nyatanya, saat penulis sedang melakukan traveling ke Lampung dan menginap di pulau Sebesi, pulau yang menghasilkan pisang terbesar.
“Jadi dari sana, banyak detail-detail kejadian di buku BANA ini adalah hal-hal yang saya lihat di sana. Seperti penyu makan pisang, itu beneran ada. Dan Kakaknya BANA yang dijadikan keripik pisang itu sebenarnya oleh-oleh khas dari Lampung,” ungkapnya.
Pesan yang disampaikan pada buku tersebut terkait sumber makanan yang berasal dari tempat yang jauh. Seperti proses asal tumbuhnya makanan dan tempat tumbuhnya. Selain itu, buku ini dapat menginspirasi anak-anak untuk menghabiskan makanannya.
Menurut ilustrator buku tersebut, Nesie Anindita, proses pembuatannya dimulai dari membuat sketsa dan eksplorasi karakter BANA, karena tokoh tersebut merupakan karakter pertama di dalam cerita.
Baca Juga: Bau Busuk dari Kardus Makanan, Saat Dibuka Isinya Bikin Nangis
“Jadi, setelah menentukan gaya ilustrasi, saya bereksperimen dengan gaya visual teksturnya, arsiran pensil, supaya ringan dan ceria untuk anak-anak,” ungkap Nesie Anindita.
Berita Terkait
-
5 Fakta Unik Nasi Tumpang Lethok, Kuliner Klaten yang Bikin Ketagihan
-
Pengakuan Jay Idzes: Masakan Indonesia Mengalahkan Italia
-
Bolehkah Anjing Makan Apel dan Pisang? Ini Daftar Buah yang Aman dan yang Harus Dihindari
-
Bukan Cuma K-Pop, Ramyun Kini Jadi Pintu Masuk Baru Korean Wave di Indonesia
-
Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Kembali Terjadi, BGN Janji Benahi Sistem Pengawasan
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban