Suara.com - Penelitian Finlandia menemukan bahwa aktivitas fisik yang lebih cepat dan kuat dapat mengurangi peradangan pada tingkat rendah yang disebabkan oleh adipositas pada anak.
Temuan tersebut didasarkan pada Studi Aktivitas Fisik dan Nutrisi pada Anak (PANIC) yang sedang berlangsung di Universitas Finlandia Timur.
Melansir dari Medical Xpress, studi ini dilakukan atas kerja sama antara peneliti dari Universitas Jyväskylä, Universitas Finlandia Timur, Sekolah Ilmu Olahraga Norwegia, dan Universitas Cambridge. Penelitian telah diterbitkan dalam European Journal of Sport Science.
Studi tersebut menyimpan hubungan antara aktivitas fisik, waktu menetap, kualitas makanan, kandungan tubuh, dan peradangan ringan pada 390 anak berusia 6 tahun.
Peradangan tingkat rendah yang berlangsung lama meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular. Kelebihan berat badan dan obesitas berkontribusi pada peradangan tingkat rendah.
"Studi kami menunjukkan bahwa anak-anak yang lebih aktif secara fisik memiliki profil yang lebih sehat dari anak-anak yang secara fisik kurang aktif," jelas Dr. Eero Haapala dari Fakultas Ilmu Olahraga dan Kesehatan di Universitas Jyväskylä.
"Namun, hasil kami menunjukkan bahwa efek positif dari aktivitas fisik tingkat tinggi dan waktu santai yang rendah memiliki efek positif pada komposisi tubuh," imbuhnya.
Aktivitas fisik yang rendah, kualitas makanan yang tidak sehat, dan kelebihan berat badan adalah kombinasi yang paling tidak menguntungkan bagi kesehatan anak.
"Pesan utama dari hasil kami adalah bahwa meningkatkan aktivitas fisik dan mengurangi waktu duduk adalah kunci dalam mencegah peradangan pada tingkat rendah sejak masa kanak-kanak," kata Haapala.
Baca Juga: Tambah 815 Pasien, Jumlah Kasus Corona Jakarta Capai 372.871 Orang
"Aktivitas fisik akan sangat penting untuk anak-anak yang kelebihan berat badan," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!