Suara.com - Perubahan iklim dapat berdampak buruk pada kesehatan anak. Dalam hal ini, sebuah studi terbaru yang dihimpun peneliti dari 300 penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kesehatan anak dipengaruhi oleh perubahan langsung di lingkungan sekitar.
Melansir dari Medicinenet, perubahan iklim yang dimaksud adalah seperti peningkatan cuaca ekstrim serta efek tidak langsung, seperti polusi udara dan perubahan ekosistem. Studi tersebut dilakukan oleh para peneliti di Karolinska Institutet dan diterbitkan di Lancet Planetary Health.
"Perubahan tidak hanya menyebabkan peningkatan mortalitas dan morbiditas dari berbagai penyakit, tetapi juga dapat menyebabkan malnutrisi, kemiskinan dan berkurangnya kesempatan untuk bersekolah karena perubahan iklim mempengaruhi semua bagian masyarakat di mana anak-anak bergantung pada kesehatan yang baik," kata Daniel Helldén, mahasiswa PhD di Departemen Kesehatan Masyarakat Global dan penulis pertama artikel tersebut.
"Lebih jauh lagi, anak-anak yang sudah paling rentan di negara-negara berpenghasilan rendah, misalnya yang berisiko menanggung beban perubahan iklim," imbuhnya.
Karena ketidakpastian studi yang telah dikumpulkan dan kurangnya penelitian penting, sulit untuk menghitung angka pasti hubungan antara perubahan iklim dan kesehatan anak-anak. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa anak-anak membawa dan akan terus menanggung sebagian besar beban penyakit akibat perubahan iklim.
“Ada kebutuhan lebih banyak serta penelitian yang lebih baik tentang masalah ini. Salah satu kesimpulan terpenting dalam penelitian ini adalah apa yang hilang di lapangan," tambah Tobias Alfvén, profesor di Departemen Kesehatan Masyarakat Global dan penulis terakhir.
"Misalnya, kurangnya studi longitudinal yang dibuat dengan baik tentang perubahan iklim dan anak-anak. Kami berharap bersama dengan peneliti dari disiplin lain untuk dapat menangani masalah penelitian ini bersama-sama dengan metode kerja lintas disiplin,” imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?