Suara.com - Setiap orang atau pasangan tentu punya kehidupan seks tersendiri yang berbeda. Dalam kamus kehidupan seks sendiri, sebenarnya tidak ada ukuran 'normal'.
Sebagai panduan kasar, survei You Gov tahun lalu menemukan 5 persen orang berhubungan seks lebih dari empat kali seminggu. 4 persen berhubungan seks tiga kali dalam seminggu sebelum mereka disurvei, 7 persen dua kali, 11 persen sekali dan 30 persen tidak berhubungan seks dalam seminggu terakhir.
Begitu banyak hal yang dapat memengaruhi dorongan seks dan jika kamu dan pasangan merasakannya setiap hari, maka tidak masalah untuk melakukannya.
Hal yang perlu diingat berhubungan seks memiliki banyak manfaat - dapat membantu mengurangi seks, orgasme dapat membantu meredakan rasa sakit dan tentu saja, dapat membangun keintiman dalam hubungan, jadi tidak heran jika kamu ingin mendorongnya.
Semakin sering pasangan heteroseksual berhubungan seks, semakin besar kemungkinan hamil. Jika kamu mencoba untuk hamil, mungkin akan lebih sering berhubungan seks, terutama di sekitar masa ovulasi.
Pertanyaannya kemudian, bolehkah berhubungan seks setiap hari? Dilansir dari Metro UK, siapa pun yang berhubungan seks setiap hari mungkin memperhatikan bahwa vagina atau penis sakit karena gesekan.
Jika ini masalahnya, sebaiknya Anda bersantai selama satu atau dua hari. Namun, seks tidak selalu harus penetrasi, oleh sebab itu jadilah kreatif dan coba hal lain jika terangsang tetapi merasa sedikit sensitif.
Kate Moyles, Ahli Seks & Hubungan di LELO UK mengatakan jangan memaksakan diri Anda untuk tetap berpegang pada frekuensi tertentu.
"Kehidupan seks berjalan dalam pasang surut, dan kita seharusnya tidak mengharapkannya terus-menerus, karena ketika kita melakukannya, kita dapat membuat diri kita sendiri menjadi stres dan kecemasan ekstra ketika ada perubahan, tentang apa artinya perubahan ini terjadi," kata dia.
Baca Juga: Janda Cianjur Siti Zainah Hamil karena Mantan Suaminya, Bukan karena Angin
Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa daripada berfokus pada mencoba mengukur kehidupan seks kita secara objektif berdasarkan keteraturan, cobalah untuk fokus pada kepuasan dan kenikmatan.
Karena keteraturan belum tentu menjamin itu. Bagi sebagian orang, jika keteraturan adalah bagian penting dari kehidupan seks mereka, ada kemungkinan juga ada elemen penting yang diprioritaskan dalam hubungan mereka dan itu berarti bagi mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Mengenalkan Logika Sejak Dini: Saat Anak Belajar Cara Berpikir ala Komputer
-
Cuaca Panas Ekstrem Melanda, Begini Cara Aman Jaga Tubuh Tetap Terhidrasi
-
Stop Cemas Anak Nonton Gadget! Tayangan Ini Hadir Jadi Jembatan Nilai Positif di Era Digital
-
Rahasia Seragam Medis Masa Depan Terungkap: Kolaborasi yang Mengubah Industri Tekstil Kesehatan!
-
Melihat dengan Gaya, Ini Cara Baru Menikmati Penglihatan yang Sehat
-
Banyak Perempuan Takut Skrining Kanker Payudara, Cek Kesehatan Gratis Nggak Ngaruh?
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!