Suara.com - Bagi orang dewasa yang sulit tidur, ada obat melatonin yang dapat dikonsumsi agar mereka bisa tidur nyenyak. Namun, penggunaannya untuk anak-anak masih menjadi kontroversi hingga sekarang.
"Ada pandangan jika itu (obat) alami, maka tidak ada salahnya (digunakan)," kata Rebecca Robbins, ilmuwan asosiasi di Rumah Sakit Wanita dan Brigham di Boston.
Ia mengaku bahwa ilmuwan sebenarnya tidak tahu implikasi obat melatonin dalam jangka panjang, baik untuk orang dewasa maupun anak-anak.
Profesor di departemen pediatri Rumah Sakit Anak Seattle di Universitas Washington, Cora Collette Breuner, menjelaskan bahwa melatonin sebenarnya adalah hormon, bukan ramuan atau suplemen.
Berdasarkan CNN, melatonin disekresikan oleh kelenjar pineal, terletak jauh di dalam otak, dan dilepaskan ke aluran darah. Hormon ini mengatur siklus alami tidur dan bangun dari tubuh, atau dinamakan ritme sirkadian, yang menyesuaikan siang dan malam.
Produksi melatonin dipicu oleh kegelapan, tetapi akan terhenti ketika ada cahaya. Inilah alasan ahli tidur merekomendasikan untuk menghindari cahaya sebelym tidur atau pada alam hari, termasuk cahaya biru dari ponsel.
Peneliti mengatakan obat melatonin paling baik digunakan untuk mengobati latensi tidur, atau jumlah waktu yang dibutuhkan seseorang untuk tertidur. Karenanya, obat sering digunakan untuk 'memerangi' jet lag atau beradaptasi dengan zona waktu baru.
Sedangkan dalam studi untuk anak-anak, pengobatan melatonin dapat menurunkan waktu yang dibutuhkan untuk tertidur, berkisar dari 11 hingga 51 menit.
Pusat Kesehatan Pelengkap dan Integratif Nasional AS, mengatakan penggunaan obat melatonin tampaknya aman bagi kebanyakan anak untuk penggunaan jangka pendek.
Baca Juga: Rekomendasi 4 Tanaman Hias di Kamar yang Bikin Tidur Nyenyak
Namun, badan tersebut juga menunjukkan ada tidakpastian tentang dosis apa yang harus digunakan dan kapan harus memberikannya.
Mereka juga belum tahu efek penggunaan melatonin dalam jangka waktu lama, serta apakah manfaat melatonin lebih besar daripada kemungkinan risikonya.
Badan tersebut telah mencatat efek samping dari penggunaan melatonin pada anak adalah batuk, sakit kepala, agitasi dan peningakatan mengompol.
"Ada juga potensi interaksi berbahaya dengan obat yang terkadang diresepkan untuk reaksi alergi anak," tutur badan tersebut.
Mereka juga memperingatkan bahwa obat dapat memengaruhi perkembangan hormonal, termasuk pubertas, siklus menstruasi, dan produksi hormon prolaktin yang berlebihan
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
 - 
            
              Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
 - 
            
              Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
 - 
            
              Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
 - 
            
              Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
 - 
            
              Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
 - 
            
              Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
 - 
            
              Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
 - 
            
              Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
 - 
            
              Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara