Suara.com - Indra penciuman yang kuat bisa membantu pembelajaran dan daya ingat anak-anak. Orangtua bisa mengandalkan indra penciuman ini sebagai metode baru dalam pembelajaran.
Menurut Natalia Kucirkova, professor literasi anak di Universitas Terbuka dan Universitas College London, buku yang beraroma bisa membantu anak lebih mudah mengingat dan memahami bacaan dengan cepat.
Para ahli di Amerika Serikat telah melakukan uji coba metode pembelajaran menggunakan buku penciuman untuk menghubungkan bau dengan belajar kata-kata baru. Tapi, inovasi metode pembelajaran ini membutuhkan waktu lama untuk diterapkan.
Natalia pertama kali menyadari kekuatan penciuman ketika ia membuka kulkas dalam kondisi listrik mati. Saat ia membuka pintunya, ia mencium bau yang sangat menjijikan sehingga membuatku sedih.
Saat itu, anaknya yang berusia 2 tahun ikut mengendusnya dan langsung muntah. Bau menjijikan dari kulkas itu telah menyebar dalam beberapa detik ke pusat penciuman di otaknya, lalu mengirimkan sensasi yang membuat seseorang langsung muntah.
Sementara itu, kita semua tahu bahwa aroma harum dari aromaterapi juga memberikan banyak manfaat. Sayangnya, banyak orang yang belum tahu kalau pusat otak yang mengatur indra penciuman dan emosi, seperti amigdala, hipokampus dan insula menunjukkan hubungan antara gangguan mood dan penciuman.
Peningkatan penggunaan antisepti, produk sanitasi, penyegar rumah dan perubahan indra penciuman pada pasien Covid-19, telah mengikis kepekaan alami kita terhadap penciuman yang meningkatkan risiko gangguan perilaku dan suasana hati.
Namun, dilansir dari Mirror UK, ada interaksi bau atau emosi positif, seperti wewangian berbahan jeruk yang bisa digunakan untuk mengobati depresi.
Saat ini, Natalia tidak yakin akan tertarik menggunakan aroma menyenangkan untuk membujuk pembeli agar membeli menggunakan peningkatan realitas virtual yang dipersonalisasi.
Baca Juga: Banyak yang Takut Suntik, AstraZeneca Kembangkan Vaksin Semprot
Misalnya, ekstrak kayu atau pinus asli yang bisa dilepaskan untuk memenuhi pengalaman realistis berada di hutan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah