Suara.com - Semua orangtua pasti ingin memiliki anak yang tumbuh sehat dan pintar. Karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan selama kehamilan.
Sebab, kebiasaan tertentu selama kehamilan bisa berdampak jangka panjang pada anak. Tapi, banyak ibu hamil justru mengabaikan masalah tersebut.
Berikut ini dilansir dari Bright Side, beberapa kebiasaan yang harus dihindari selama masa kehamilan.
1. Jangan makan daging mentah dan seafood
Ibu hamil harus mengonsumsi makanan bergizi. Tapi, ibu hamil tidak boleh terlalu memilih makanan. Karena, kebiasaan ini bisa membuat bayi lebih pilih-pilih makanan.
Daging dan makanan laut yang kurang matang atau mentah bisa meningkatkan risiko keracunan makanan sehingga menyebabkan komplikasi kesehatan pada bayi, seperti masalah jantung dan ginjal, infeksi otak dan darah, persalinan prematur dan keguguran.
Selain itu, makan ikan mentah terlalu banyak. Anda mungkin membuat bayi Anda terpapar merkuri tingkat tinggi yang bisa menyebabkan masalah penglihatan, pendengaran dan kerusakan otak.
2. Jangan terlalu lama berjemur di bawah sinar matahari
Selama 6 bulan kehamilan. bayi mulai membuka matanya di dalam Rahim. Ibu hamil disarankan berjemur atau menjemur perut di bawah sinar matahari untuk membantu janin merespons cahaya.
Baca Juga: Studi Sebut Selain Paru-Paru, Virus Corona Juga Bersarang di Mulut
Tapi, hindari berjemur terlalu lama karena berbahaya bagi janin. Anda bisa berjemur sebelum jam 10 pagi atau setelah jam 3 sore.
Sementara itu, menghindari sinar matahari langsung memang aman bagi bayi tapi juga bisa menyebabkan kekurangan vitamin D. Kondisi ini bisa menyebabkan penurunan kepadatan tulang, yang berisiko tinggi terkena osteoporosis.
3. Jangan pijat perut
Kebiasaan memijat perut selama trimester pertama kehamilan bisa memperburuk mual di pagi hari. Lebih baik, Anda dan pasangan memberikan sentuhan lembut pada perut untuk memperkuat ikatan.
Hal itu penting dilakukan, karena kurangnya ikatan emosional antara bayi dan orangtua bisa menyebabkan masalah kesehatan mental dan mengurangi kebahagiaan.
4. Jangan mendengarkan suara atau music terlalu keras
Berita Terkait
-
6 Etiket Makan 'Aneh' dari Berbagai Negara yang Wajib Kamu Tahu Sebelum Traveling
-
Marissa Anita Gugat Cerai Andrew Trigg, Curhat soal Tunda Kehamilan Disorot
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Usia 20-an Kena Diabetes? Cek Kebiasaanmu Sekarang Juga!
-
Menurut Penelitian, Ini 5 Kebiasaan Sehari-hari yang Diam-Diam Merusak Otak
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja