Suara.com - Parasetamol adalah obat yang biasa digunakan untuk mengobati nyeri dan menurunkan demam tinggi. Selain itu, obat ini juga digunakan untuk meredakan nyeri ringan atau sedang, seperti sakit kepala, sakit gigi, keseleo dan mengurangi demam.
Menurut NHS, dosis obat parasetamol biasanya antara 1 atau 2 tablet sebesar 500 mg sekaligus. Jika Anda mengonsumsi obat parasetamol melebihi dosis yang dianjurkan bisa meningkatkan risiko overdosis dan mengancam jiwa.
NHS juga menjelaskan mual dan muntah adalah gejala overdosis obat parasetamol yang sangat umum. Gejala ini bisa terjadi beberapa jam setelah menelan dosis hepatotoksik.
Hepatotoksisitas adalah cedera atau kerusakan hati yang disebabkan oleh paparan obat-obatan. Jika Anda mengalami kantuk dalam 1 hingga 2 hari pertama setelah overdosis parasetamol tunggal, kemungkinan besar itu bukan karena gagal hati.
Adapun efek samping lain dari overdosis obat parasetamol, antara lain:
- Nyeri perut kuadran kanan atas
- Penyakit kuning
Jurnal di British Medical Journal (BMJ) menjelaskan lebih lanjut tentang efek overdosis parasetamol. Menurut BMJ, pasien seringkali asimtomatik atau hanya memiliki gejala gastrointestinal ringan.
"Overdosis parasetamol bisa menyebabkan koma dan asisdosis metabolik parah meski jarang terjadi," kata BMJ dikutip dari Express.
Asidosis metabolik adalah suatu kondisi di mana terdapat terlalu banyak asam dalam cairan tubuh.
Baca Juga: Sudah Vaksin Covid-19 Penuh, Masih Perlukah Tes Virus Corona dan Karantina?
Berita Terkait
-
Bukan Cuma Bikin Melek, Ini 6 'Sisi Gelap' Kopi yang Jarang Kamu Sadari
-
Jangan Makan Mi Instan Mentah! Ini 5 Bahaya Tersembunyi yang Jarang Diketahui
-
Botox Bikin Mulus Wajah, Tapi Hati-Hati Ini Efek Samping yang Harus Kamu Ketahui
-
Gugatan Suplemen Blackmores di Australia: Ahli Farmasi Unpad Ingatkan Bahaya Vitamin B6 Dosis Tinggi
-
Suka Sarapan Oatmeal Setiap Hari? Ketahui 5 Efek Sampingnya yang Jarang Diketahui
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat