Suara.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) telah mendaftar sejumlah gejala efek samping dari vaksin Johnson & Johnson.
Gejala tersebut antara lain, sakit kepala yang tidak kunjung sembuh, sakit perut atau kaki yang tidak kunjung reda serta sesak napas yang semakin meningkat. CDC menyarankan untuk segera memeriksakan diri jika mengalaminya.
Menurut mereka, itu bisa menjadi tanda dari jenis gumpalan darah sangat langka dan parah yang mungkin terkait dengan vaksin.
Kasusnya memang sangat jarang. Sejauh ini hanya enam kasus yang dilaporkan di Amerika Serikat dari sekitar tujuh juta dosis vaksin Johnson & Johnson yang sudah diberikan.
"Namun, jika sudah menerima vaksin J&J lebih dari sebulan yang lalu, risiko mengalaminya sangat rendah," kata Anne Schuchat, wakil direktur utama CDC selama pengarahan virtual pada Selasa (13/4/2021), dilansir CNN.
CDC mendapat laporan enam wanita antara usia 18 hingga 48 telah terkena trombosis sinus vena serebral (CVST), yakni gumpalan di area otak yang mengumpulkan dan mengalirkan darah kurang oksigen.
"Ketika ini terjadi, sel darah bisa pecah dan membocorkan darah ke jaringan otak, membentuk pendarahan," menurut laman Johns Hopkins Medicine.
Kasus ini mendorong CDC dan BPOM AS (FDA) untuk menyarankan penghentian sementara vaksinasi J&J kepada administrasi vaksin untuk memungkinkan penyelidikan lebih lanjut.
"Ini benar-benar memungkinkan FDA dan CDC menyelidiki lebih lanjut kasus-kasus tersebut untuk mencoba dan memahami beberapa mekanisme dari kasus itu, beberapa rincian lebih lanjut tentang riwayat individu yang terkena," ujar Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID).
Baca Juga: Bukan Vaksin AstraZeneca, Pil KB Lebih Berisiko Picu Penggumpalan Darah
Sebagai tanggapan, Johnson & Johnson memutuskan untuk menghentikan vaksinasi di semua uji klinisnya, sementara itu perusahaan memperbarui panduan untuk penyelidik dan peserta.
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
-
Dari LPS ke Kursi Menkeu: Akankah Purbaya Tetap Berani Lawan Budaya ABS?
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?