Suara.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan jeda distribusi vaksin Johnson & Johnson (J&J). Hal ini disebabkan karena enam kasus pembekuan darah usai vaksinasi.
Dr. Anthony Fauci, kepala penasihat medis untuk Presiden dan direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, berbicara tentang keamanan vaksin sore ini pada konferensi pers Gedung Putih.
"Ini benar-benar memungkinkan FDA dan CDC untuk menyelidiki lebih lanjut kasus-kasus ini, untuk mencoba dan memahami beberapa mekanisme dari apa itu," kata Fauci.
Dr. Fauci mengatakan ancaman trombosis sinus vena serebral kondisi pembekuan darah langka yang bisa mematikan dari vaksin J&J sangat jarang.
"Kejadiannya kurang dari satu banding sejuta, namun jika itu terjadi Anda mungkin mengalami sakit kepala," ujar Fauci.
"Manifestasinya adalah sakit kepala karena trombosis sinus yang mereka alami membuat terkurasnya darah di otak. Dan itu akan menyebabkan gejala yang cukup untuk membuat Anda menyadarinya," kata Dr. Fauci.
Anda mungkin juga mengalami sesak napas atau ketidaknyamanan di dada.
"Jika seseorang mengalami sindrom trombositopenia trombotik yang sangat langka ini, cara paling umum untuk mengobatinya adalah dengan heparin, namun itu akan menjadi kesalahan dalam situasi ini karena bisa berbahaya dan memperburuk situasi," imbuhnya.
Kondisi ini bisa terjadi enam hingga 13 hari sejak vaksinasi. Jadi ketika lebih dari 13 minggu tak terjadi masalah, maka Anda aman.
Baca Juga: Usai AstraZeneca, Vaksin Johnson & Johnson Diduga Picu Pembekuan Darah
Berita Terkait
Terpopuler
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
-
Dari LPS ke Kursi Menkeu: Akankah Purbaya Tetap Berani Lawan Budaya ABS?
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?