Suara.com - Seorang perempuan Tennessee, yang dirawat di rumah sakit karena pembekuan darah setelah menerima vaksin COVID-19 Johnson & Johnson, berbicara tentang penderitaannya.
Pasien anonim itu berbicara dengan beberapa outlet media dari tempat tidur rumah sakit Nashville, di mana dia tidak dapat berjalan selama seminggu karena kaki bengkak dan penglihatan kabur.
Dokter mengatakan vaksinasi adalah penyebab dari efek samping yang ekstrim, tetapi pasien tanpa nama mengatakan dia tidak menyesali apapun.
"Saya pikir vaksin sangat penting dan menyelamatkan nyawa," katanya kepada dilansir dari New York Post.
"Saya ingin memperjelas bahwa kasus saya sangat jarang dan masih diteliti."
Ia menceritakan bahwa sebuah tim dokter yang sangat berbakat sedang bekerja untuk menentukan apa yang membuat dia lebih rentan terhadap reaksi ini.
"dan saya yakin bahwa kita akan segera mendapatkan jawaban, dan daftar orang yang lebih pasti yang aman untuk vaksin J&J," kata dia.
Otoritas federal telah menghentikan penggunaan satu dosis vaksin setelah enam perempuan antara usia 18 dan 48 mengalami pembekuan darah, termasuk satu yang meninggal. Tujuh juta orang Amerika telah menerima suntikan J&J.
Pasien Nashville adalah seorang perempuan atletis berusia 20-an yang dilaporkan dalam keadaan sehat sebelum vaksinasi 19 Maret.
Baca Juga: Muncul Desakan Hentikan Uji Klinis Vaksin Nusantara Terawan karena Bahaya
Enam hari setelah dia mendapat suntikan J&J, dia mengalami sakit mata, sakit kepala berdenyut, memar dan bengkak, kata mingguan berita alternatif.
Dia dipulangkan dari UGD ketika tes laboratorium tidak menunjukkan kelainan, tetapi dikirim ke ICU ketika antibodi trombositopenia yang diinduksi heparin ditemukan dalam darahnya.
“Dokter, perawat, dan teknisi saya luar biasa,” katanya kepada The Source.
“Mereka telah mengalami sindrom menakutkan dan misterius dan memahaminya dengan cepat sambil terus memberi saya informasi dan ketenangan.”
“Saya pikir itulah mengapa mereka menyebutnya praktik medis, kami selalu berlatih dan belajar,” katanya, dalam wawancara lain dengan NBC News.
“Saya bersyukur karena saya masih muda dan sehat, dan semoga kita bisa melalui ini dengan baik.”
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!