Suara.com - Pasien diabetes melitus (DM) dibolehkan menjalankan ibadah puasa Ramadhan, asal memiliki kadar gula darah terkontrol dan dalam kondisi sehat.
Tetapi pada kondisi tertentu, pasien diabetes melitus harus membatalkan puasa saat kadar gula darah terlalu rendah atau terlalu tinggi.
Dokter spesialis penyakit dalam dr. Marina Epriliawati, Sp.PD, menjelaskan ada target gula darah untuk pasien diabetes. yakni gula darah sebelum makan sebaiknya antara 80-130 . Sementara, gula darah setelah makan sebaiknya kurang dari 180.
"Itu yang ideal. Tetapi yang gak boleh, pasti pasien disuruh batalin puasa kalau pada saat berpuasa pasien dilakukan pemeriksaan gula darah dan hasilnya kurang dari 70, itu artinya gula darah rendah artinya hipoglikemia," kata dokter Marina dalam siaran langsung Radio Kesehatan Kemenkes, Senin (19/4/2021).
Hipogikemi pada pasien diabetes melitus saat sedang berpuasa bisa bahaya dan menimbulkan berbagai gejala. Gejala yang muncul mulai dari keringat dingin, lemas, pusing, terkadang penglihatan kabur, bahkan hingga pingsan dan kejang.
Gula darah yang terlalu tinggi ketika sedang berpuasa juga sama berbahayanya. Sehingga pasien DM harus membatalkan puasa.
"Biasanya di atas 300, karena gula darah yang terlalu tinggi bisa menyebabkan kondisi kegawatan yang namanya ketoasidosis diabetik," jelasnya.
Pasiennya diabetes melitus dengan gula darah terlalu tinggi bisa menimbulkan serangkaian peristiwa yang menyebabkan darah di dalam tubuh terlalu asam.
Sehingga metabolisme sel tubuh terganggu dan menyebabkan kegawatan hingga kematian. Dokter Marina melanjutkan bahwa gula darah terlalu tinggi juga berakibat pasien jadi sering buang air kecil.
Baca Juga: Beragama Kristen, Gisel Izinkan Gempi Puasa Ramadhan, Bagaimana Berdoanya?
"Karena gula sifatnya menarik air, kalau gula itu dikeluarkan dalam urin dia akan menarik air di dalam tubuh, sehingga jadi sering berkemih. Kalau sering berkemih pada saat puasa, padahal kita enggak boleh minum, maka resiko yang terjadi adalah dehidrasi. Dan ini juga harus kita hindari pada saat berpuasa," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
Terkini
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!