Suara.com - Kadar kolesterol dalam tubuh yang tinggi bisa menyumbat arteri dan menyebabkan serangan jantung. Karena itu, orang yang memiliki atau berisiko mengalami kolesterol tinggi harus menjaga makanan yang dikonsumsinya.
Dalam hal ini, telur salah satu jenis makanan yang bisa memicu kolesterol dalam tubuh tinggi. Sehingga, Anda perlu tahu berapa banyak telur yang bisa dikonsumsi setiap harinya.
Menurut Heart UK, orang-orang yang berisiko tinggi menderita penyakit jantung tidak makan lebih dari 3 butir telur setiap minggunya. Karena, orang dalam kelompok ini lebih baik membatasi jumlah lemak jenuh yang dikonsumsi, daripada menghindari makan telur.
"Diet kolesterol atau diet telur hanya berdampak kecil pada kadar kolesterol dalam darah. Tapi, makanan yang berkolesterol dan tinggi lemak jenuh itulah yang memberikan dampak cukup besar," kata The Heart Foundation dikutip dari Express.
Asupan makanan berkolesterol yang lebih tinggi dari 300mg/hari adalah penentu yang lebih penting dan bisa berdampak pada kolesterol total dan LDL. Karena, lemak jenuh menyumbang lebih dari 15 persen kadar kolesterol dalam tubuh. Satu butir telur sendiri mengandung sekitar 186 mg kolesterol.
Kolesterol LDL ini mengaku pada lipoprotein densitas rendah atau yang dikenal sebagai kolesterol jahat. Kolesterol LDL dianggap butuk, karena menempel di dinding arteri yang menyebabkan saluran darah menyempit dan meningkatkan risiko serangan jantung.
Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke otot tersumbat. Sementara, kolesterol high-density lipoprotein (HDL) merupakan kolesterol baik, karena mengambil kolesterol jahat dari darah dan membawanya ke hati.
Begitu sampai di hari, kolesterol LDL ini akan dipecah dan dikeluarkan dari tubuh sebagai limbah. Makanan tinggi lemak jenuh lebih berisiko daripada makan beberapa butir telur selama seminggu.
Adapun contoh makanan yang tinggi lemak jenuh, termasuk mentega, kue, biskuit, daging berlemak, sosis, keju, kue kering, es krim santan.
Baca Juga: Varian Baru Virus Corona, DPR Minta Dirjen Imigrasi Perketat Perbatasan
Makan telur justru jauh lebih bermanfaat daripada mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh seperti di atas. Karena, telur mengandung vitamin D, vitamin B12, folat dan riboflavin.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda