Suara.com - Vaksinasi dan lamanya pandemi telah membuat banyak orang mulai mengabaikan cuci tangan. Padahal para ahli menyatakan bahwa mencuci tangan masih sama dibutuhkannya seperti saat vaksin belum tersedua.
Melansir dari Healthline, studi yang diterbitkan di jurnal JAMA Internal Medicine menyatakan bahwa kepatuhan mencuci tangan di antara para profesional medis telah turun kembali seperti sebelum pandemi.
Rachel Marrs, DNP, RN, seorang penulis studi dan direktur Program Pengendalian Infeksi di University of Chicago Medicine, mengatakan kepada bahwa masyarakat umum biasanya akan mengikuti apa yang profesional medis lakukan.
Sebelum pandemi, kepatuhan kebersihan tangan bulanan di semua unit rumah sakit mencapai rata-rata 54 persen. Selama pandemi, kepatuhan mencapai puncak harian hampir 93 persen pada 29 Maret 2020 di semua unit dan 100 persen pada 28 Maret 2020 di seluruh unit. Namun, para peneliti menemukan bahwa kepatuhan menurun di semua unit menjadi total harian 51 persen pada 15 Agustus 2020.
“Ini mencerminkan masyarakat pada umumnya,” kata Marrs.
“Banyak dari kita masih waspada, tapi pasti ada beberapa dari kita di luar sana yang (berhenti) mencuci tangan,” imbuhnya.
Seberapa banyak mencuci tangan benar-benar membantu selama pandemi. Menurut para ahli, praktik tersebut efektif lebih dari sekadar mengurangi penyebaran Covid-19.
Marrs mengatakan bahwa jumlah pasien musim flu biasa di rumah sakitnya berkisar sekitar 300 hingga 400 orang per bulan. Musim dingin ini, mereka hanya menerima tiga pasien flu.
“Ini (cuci tangan) bukan hanya tentang mencegah Covid-19 namun juga penyakit lain,” kata Marrs.
Baca Juga: Peneliti Temukan Tanda Seseorang Pernah Terinfeksi Covid-19, Apa Itu?
“Kita tidak boleh meremehkan pentingnya mencuci tangan, sebab mencuci tangan mencegah penyakit dan merupakan garis pertahanan pertama melawan penyebaran infeksi. Mencuci tangan mengurangi penyebaran virus pernapasan seperti flu dan pilek serta penyakit yang menyebabkan diare," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan