Suara.com - Semua orang pada dasarnya memiliki risiko terinfeksi Covid-19. Namun orang-orang dengan kondisi tertentu bisa mengalami risiko yang lebih tinggi secara signifikan.
Melansir dari Medical Xpress, berikut beberapa kondisi yang membuat seseorang lebih rentan untuk terinfeksi Covid-19, antara lain:
1. Usia yang lebih tua
Orang dari segala usia, bahkan anak-anak dapat tertular Covid-19. Tapi Covid-19 paling sering menyerang orang dewasa paruh baya dan lebih tua. Risiko munculnya gejala parah meningkat seiring bertambahnya usia dengan mereka yang berusia 85 tahun ke atas berada pada risiko tertinggi gejala serius.
2. Orang dengan masalah paru-paru termasuk asma
Covid-19 menargetkan paru-paru, jadi Anda cenderung mengembangkan gejala yang parah jika Anda sudah memiliki masalah kesehatan paru-paru, seperti:
- Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
- Kanker paru-paru
- Fibrosis kistik
- Fibrosis paru
- Asma sedang sampai berat
2. Orang dengan penyakit jantung
Penyakit jantung dapat membuat Anda lebih mungkin mengembangkan gejala Covid-19 yang parah. Beberapa masalah kesehatan jantung yang bisa meningkatkan risiko antara lain:
- Kardiomiopati
- Hipertensi paru
- Penyakit jantung bawaan
- Gagal jantung
- Penyakit arteri koroner
3. Diabetes dan obesitas
Baca Juga: Dua Ibu Hamil Positif Covid-19 Operasi Caesar di RSUD Belitung
Diabetes tipe 1 atau tipe 2 dapat meningkatkan risiko gejala Covid-19 parah. Kelebihan berat badan, obesitas, atau obesitas parah juga meningkatkan risiko ini.
Diabetes dan obesitas sama-sama mengurangi efisiensi sistem kekebalan seseorang.
4. Kanker dan kelainan darah tertentu
Orang yang saat ini menderita kanker berisiko lebih tinggi terkena Covid-19 yang lebih parah. Risiko ini dapat bervariasi, tergantung pada jenis kanker dan jenis perawatan yang Anda terima.
Anemia sel sabit adalah kondisi lain yang meningkatkan risiko gejala Covid-19 yang parah. Kelainan bawaan ini menyebabkan sel darah merah Anda menjadi keras, lengket, dan berbentuk seperti huruf C. Kelainan darah bawaan lainnya yang disebut talasemia juga mungkin membuat Anda mengalami gejala Covid-19 yang serius.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
Terkini
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru