Suara.com - Talasemia adalah penyakit kronik akibat kelainan darah yang diturunkan dari orangtua. Kondisi ini menyebabkan tubuh memiliki hemoglobin yang lebih rendah daripada orang normal pada umumnya. Dan tanpa bantuan transfusi darah setiap 2 hingga 4 minggu sekali, penderita talasemia tidak bisa menjalani hidup normal, bahkan bisa memicu komplikasi penyakit lain jika tidak dikendalikan.
Pada momen Hari Talasemia Sedunia 2021 yang akan jatuh pada 8 Mei mendatang, benarkah ada makanan tertentu yang harus dipantang penderita talasemia?
Meskipun tidak ada penelitian pasti, namun berdasarkan pengalaman Ketua Perhimpunan Orang Tua Penderita Thalassemia Indonesia (POPTI) H. Ruswandi, penderita talasemia mayor atau talasemia berat sebaiknya menghindari makanan yang mengandung banyak zat besi.
"Karena mereka umumnya zat besi sudah berlebihan, bahkan mereka harus keluarkan. Jadi kalau makanannya banyak zat besinya, maka akan bertambah lagi zat besinya," ujar Ruswandi dalam diskusi bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Kamis (6/5/2021).
Adapun berberapa makanan tinggi zat besi di antaranya daging merah, sayuran seperti brokoli, kale, dan bayam, makanan laut (seafood), tahu, kacang-kacangan dan sebagainya.
Sementara itu mengutip Halodoc, akibat penumpukan zat besi pada pasien talasemia bisa membuat mereka berisiko mengalami hemokromatosis, yaitu kondisi ketika kadar zat besi dalam darah terlalu berlebihan.
Apabila penderita talasemia mengalami kondisi hemokromatosis ini, ia akan mengalami lemas, nyeri sendi, sakit perut, gairah seks berkurang, warna kulit keabuan, turun berat badan, linglung, hingga jantung berdebar.
Kondisi ini akan semakin diperparah apabila penderita talasemia tidak mendapat transfusi darah, sebagaimana jadwal yang seharusnya karena bisa memicu dan merusak organ lainnya, alias mengalami komplikasi.
Baca Juga: Skrining Sebelum Nikah, Cara Putus Mata Rantai Talasemia di Indonesia
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025