Suara.com - Pasien talasemia membutuhkan transfusi darah seumur hidup, agar bisa hidup laiknya orang normal.
Salah satu gejala talasemia adalah rendahnya protein pembawa oksigen (hemoglobin) dalam darah, yang dibarengi wajah pucat dan lesu selaiknya gejala anemia.
Lalu, apa bedanya anemia dan talasemia?
Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Hematologi dan Transfusi Darah Indonesia (PP PHTDI) Dr. dr. Tubagus Djumhana Atmakusuma, SpPD–KHOM mengatakan dalam kasus talasemia, anemia adalah salah satu gejala atau tanda yang harus diwaspadai.
Hal ini lantaran, anemia kerap menjadi patokan seseorang didiagnosa mengalami talasemia, dan biasanya kategori anemia akan memengaruhi jenis talasemia yang diderita seseorang.
"Talasemianya ikut sama dia (jenis anemia yang diderita). Anemia ringan, maka talasemia ringan kategorinya apakah beta atau alfa secara genotip (pembawa sifat talasemia). Kalau anemianya berat namanya talasemia mayor," ujar Dr. Tubagus, dalam acara bincang media Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kamis (6/5/2021).
Adapun untuk kategori anemia bisa dilihat dari kadar hemoglobin (Hb) dalam darah. Kategori anemia berat pada perempuan Hb di bawah 7, sedangkan laki-laki di bawah 8.
Anemia sedang pada perempuan Hb di angka 7 hingga 9, sedangkan laki-laki 8 hingga 10. Lalu anemia ringan pada perempuan Hb di angka 9 hingga 12, dan laki-laki di angka 10 hingga 13.
Sedangkan kategori Hb normal, pada perempuan Hb minimal 12 atau lebih, dan pada lelaki Hb minimal 13 atau lebih.
Baca Juga: Viral Kakak Beradik Duduk Lesu di Jalan Larut Malam, Kisahnya Mengharukan
Meski begitu kata Dr. Tubagus, seseorang yang tidak memiliki anemia bukan berarti ia tidak memiliki talasemia. Ini karena, ada sebagian populasi yang memiliki Hb normal tapi ia memiliki talasemia minor, atau carrier (pembawa sifat).
"Jika pada telasemia berat atau mayor mudah didiagnosis dengan pemeriksaan Hb, tapi yang sulit pada telasemia minor, karena pada kondisi tertentu dia hemoglobinnya normal," tutur Dr. Tubagus.
Maka meski Hb normal, pemeriksaan talasemia akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan MCV (mean corpuscular volume) atau perhitungan rerata sel darah merah. Apabila MCV rendah kurang dari jumlah normal 85, seperti 70, 60 atau bahkan 50, maka ia dipastikan talasemia minor.
Namun untuk menentukan talasemia beta minor atau alfa minor, maka ia juga akan dilakukan pemeriksaan elektroforesis Hb, yaitu untuk menentukan tipe hemoglobin dalam darah.
"Kalau kurang dari 3,5 persen maka kemungkinan bukan talasemia beta, tapi talasemia alfa sehingga bisa diperiksa dengan analisis DNA," pungkas Dr. Tubagus
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!