Suara.com - Studi terbaru dari Washington University School of Medicine St. Louis ini menemukan adanya hubungan antara minuman manis dengan peningkatan risiko kanker kolorektal.
Penemuan ini menunjukkan mengonsumsi minuman manis secara berlebihan selama usia remaja dan dewasa, dapat meningkatkan risiko penyakit tersebut.
Studi yang diterbitkan oleh jurnal Gut ini disebut memberi banyak dukungan bagi dunia kesehatan masyarakat untuk mau mengurangi konsumsi gula.
"Kanker kolorektal pada usia dewasa muda relatif jarang. Namun fakta peningkatan kasus selama tiga dekade terakhir ini, menjadi masalah besar kesehatan masyarakat, sehingga perlu pencegahan kanker," ungkap profesor bedah dan kedokteran Washington University, Yin Cao, ScD.
Karena peningkatan kanker kolorektal ini terjadi pada usia lebih muda, ia menambahkan diagnosis telah turun dari usia 72 menjadi 66 tahun. "Kanker ini memiliki diagnosis dan karakteristik yang berbeda, dibanding dengan populasi kanker dengan usia lebih tua," ungkapnya.
Lewat laboratorium yang didanai oleh National Cancer Institute (NCI) dan National Comprehensive Cancer Network, ia mengatakan untuk mengidentifikasi faktor risikonya, dilakukan lewat lanskap molekuler dan strategi skrining presisi.
"Sehingga kanker ini dapat dideteksi lebih awal dan bisa dicegah. Di penelitian sebelumnya, kami juga telah menunjukkan bahwa kualitas makanan yang buruk juga berkaitan dengan risiko prekursor kanker kolorektal onset dini, tapi kami belum memeriksa nutrisi dan makanan tertentu," ungkap Yin Cao.
Dikatakan, mengonsumsi minuman manis sebanyak dua atau lebih dari porsi normal per hari, memiliki risiko terkena kanker kolorektal dini, sehingga dapat didiagnosis sebelum usia 50 tahun.
Para peneliti menghitung peningkatan risiko ini sebesar 16 persen, lewat porsi sebanyak 8 ons per hari. Dari usia 13 sampai 18 tahun, diakui meningkatkan risiko sebesar 32 persen.
Baca Juga: Deteksi Kanker Kolorektal, Waspada Diare dan Nyeri Perut
Selain itu, para peneliti juga menganalisis data dari Nurses ‘Health Study II, yakni pada perawat wanita dari tahun 1991 hingga 2015 sebanyak 116.500 peserta.
Setiap empat tahun, peserta menjawab survei mencakup pertanyaan terkait diet, salah satunya jumlah minuman yang dikonsumsi. Dari 41.000 peserta, juga diminta untuk mengingat kebiasaan minum mereka selama usia remaja.
Hasilnya, dari 116.500 perawat wanita, diyakini terkena kanker kolorektal onset dini sebanyak 109 peserta.
"Meski jumlah kasusnya kecil, tapi asupan gula berperan dalam meningkatkan risiko kanker kolorektal pada orang dewasa sebelum 50 tahun," pungkas Yin Cao.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat