Suara.com - Tasya Kamila baru saja membagikan kisah perjuangan suaminya Randi Bachtiar, yang didiagnosis mengidap kanker Limfoma Hodgkin. Ia mengatakan bagaimana sang suami sebenernya sudah beberapa lama menjalani masa pengobatan.
"Suamiku @randibachtiar sedang berjuang melawan kanker (Limfoma Hodgkin stadium 2). Dia telah menjalani operasi, kemoterapi, dan sekarang menjalani radioterapi, yang diharapkan menjadi fase terakhir perawatannya. Kami baik-baik saja, Alhamdulillah," tulis Tasya pada akun instagramnya pada Jumat (7/5/2021).
Pasangan suami istri yang sudah dikaruniai seorang anak ini awalnya tidak menyangka penyakit tersebut bisa menerpa Randi, pasalnya usia ayah dari Arrasya Bachtiar itu masih terbilang muda yakni 30 tahun.
Terlepas dari itu, kanker limfoma hodgkin yang diderita Randi ternyata cukup banyak diderita oleh masyarakat dunia, termasuk juga di masyarakat Indonesia.
Menurut data Globocan pada 2018, insiden kanker limfoma hodgkin di seluruh dunia mendapai 79.990 kasus baru, dan 26.167 juta kasus di antaranya menyebabkan kematian.
Sedangkan jumlah penyandang kanker limfoma hodgkin di Indonesia pada 2018 angkanya mencapai 1.047 orang, dengan sebanyak 574 orang meninggal dunia.
Kanker darah limfoma secara spesifik menyerang limfosit. Limfosit adalah sel darah putih di sistem kekebalan tubuh yang khusus memerangi infeksi, dan ini termasuk kelenjar getah bening, limpa, timus, serta sumsum tulang.
Fungsi limfosit yang tidak normal dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh.
Selain kanker limfoma hodgkin yang diderita Randi, ada juga kanker limfoma non hodgkins yang sama-sama menyerang sel darah putih.
Baca Juga: Kondisi Jari Ini Bisa Bikin Cincin Tidak Bisa Dilepaskan, Apa Saja?
Adapun perbedaan kanker limfoma hodgkin dan non-hodgkin, terletak pada asal sel kankernya.
Kanker limfoma hodgkin berkembang dari sel darah putih atau limfosit yang memperbanyak diri dengan cara tidak normal (abnormal), tidak seperti sel darah putih yang sehat pada umumnya.
Sementara kanker limfoma non-hodgkin proses berkembangnya tumor ganas dari sel darah putih yang berkembang menjadi kanker lalu menyebar ke seluruh tubuh.
Mengutip Halodoc, gejala kanker limfoma hodgkin meliputi gatal-gatal, demam, lemas, berkeringat pada malam hari, adanya pembesaran pada organ limpa, berat badan menurun, batuk, sesak napas, dan nyeri pada dada.
Sedangkan kanker limfoma non-hodgkin meliputi penurunan berat badan, nyeri pada perut, nyeri dada, batuk-batuk, kesulitan bernapas, banyak berkeringat pada malam hari, dan demam.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
Terkini
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining