Suara.com - Penyakit gagal jantung masih menjadi salah satu tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Sayangnya, pemahaman dan kesadaran tentang penyakit jantung sangat penting.
Padahal dengan pemahaman yang cukup, masyarakat bisa dengan mengenali dan membawa pasien gagal jantung untuk mendapatkan pertolongan.
Dalam keterangannya baru-baru ini, okter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Siloam Hospitals Kebon Jeruk Dokter Leonardo Paskah Suciadi, Sp.JP, FIHA mengatakan, kondisi gagal jantung bisa menurunkan kualitas serta usia harapan hidup pasien.
“Berdasarkan data penelitian kami dalam kurun waktu 2019-2020, sekitar 3 persen pasien gagal jantung meninggal selama perawatan di rumah sakit dan sekitar 22,5 persen pasien lainnya meninggal dalam waktu 6 bulan setelah pulang rawat," kata dr Leonardo.
Sesak napas, mudah lelah, menurunnya nafsu makan adalah sejumlah gejala yang umumnya dialami oleh pasien gagal jantung.
Selain itu, faktor risiko riwayat penyakit jantung koroner atau serangan jantung sebelumnya, hipertensi, penyakit kencing manis atau diabetes, obesitas juga mesti diwaspadai.
"Semakin banyak faktor risiko di atas yang dimiliki seseorang, semakin besar risiko untuk menderita gagal jantung. Karena sifatnya yang menahun dan progresif seiring waktu, penyakit gagal jantung membutuhkan identifikasi segera dan penanganan tepat sejak awal untuk mencapai hasil optimal,” jelas dia.
DI samping itu, di Indonesia belum memiliki terapi utama untuk pasien gagal jantung. Seperti misalnya transplantasi jantung atau mesin pompa di jantung.
Kondisi itu yang akhirnya membuat, Siloam Hospitals Kebon Jeruk secara resmi membuka Klinik Gagal Jantung pada 8 Mei 2021.
Baca Juga: Studi: Bernapas di Samping Orang Merokok Tingkatkan Risiko Gagal Jantung
Klinik ini merupakan perluasan dari pelayanan prima poli jantung dan pembuluh darah Siloam Heart Institute (SHI). Lewat klinik tersebut, pasien bisa mendapatkan sejumlah informasi penting, mulai dari edukasi hingga telemonitoring.
Dengan begitu akan memmbantu pasien dan keluarga dalam hal perawatan.
"Dengan adanya layanan khusus ini, Siloam Hospitals Kebon Jeruk akan memberikan pendampingan lebih optimal dan terpadu untuk kebutuhan terapi pasien gagal jantung,” tutup dr Paskah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Format dan Jadwal Babak Play Off Piala Dunia 2026: Adu Nasib Demi Tiket Tersisa
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
Terkini
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?