Suara.com - Jumlah pasien lupus di Indonesia meningkat, terutama pada kelompok anak-anak. Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Yogyakarta dr. Sumadiono, Sp.A (K) mengatakan, setidaknya ada 150-200 jumlah pasien lupus usia anak.
"Pasien lupus makin lama, makin banyak. Dulu kita tidak terlalu banyak mengenal pasien anak-anak, itu sedikit sekarang justru jadi dominan," kata dr. Sumadiono dalam webinar Gathering Nasional Hari Lupus Dunia 2021, Senin (10/5/2021) kemarin.
Ia melanjutkan, jumlah pasien lupus dewasa ada sekitar 300-350 orang, di mana perbandingannya lebih banyak pasien perempuan daripada laki-laki.
"Pasien laki-laki itu 10 persen, sedangkan pasien perempuan 90 persen. Sedangkan pada anak 85 persen perempuan, 15 persen laki-laki. Kita tidak tahu kenapa lebih banyak perempuan," ucapnya.
Lupus disebut juga dengan penyakit seribu wajah. Hal itu lantaran tidak mudah bagi tenaga medis menegakan diagnosa lupus pada pasien. Sebab, lupus bisa menyerang banyak organ sehingga kerap kali mengaburkan diagnosa.
"Bisa ke jantung, bisa ke paru, ginjal, tulang, bisa ke kulit yang paling sering. Bisa juga ke mata, bisa ke gangguan psikologis apabila ada suatu gejala butterfly seperti kupu-kupu, ini lupus. Tapi itu tidak selalu terjadi. Bila itu (gejala) tidak ada, maka bisa salah kamar," paparnya.
Gejala yang ditimbul akibat lupus juga bisa mirip dengan gejala dari penyakit lain. Dokter Sumadiono mencontohkan, munculnya bercak kemerahan pada kulit bisa menjadi gejala lupus, tetapi sering kali disalahartikan jadi hanya gejala eksim. Ada juga gangguna kejiwaan, yang kerap dianggap pengaruh dari stres.
Meski demikian, ia juga menegaskan, tidak bisa setiap gejala dihubungkan dengan lupus. Ada sebelas kriteria ari gejala utama lupus. Jika seseorang mengalami minimal empat gejala di antaranya, patut dicurigai mengalami sakit lupus.
"Jadi betapa sulitnya memang untuk mengetahuinya. Tapi ada 11 kriteria yang harus kita ingat. Itu 11 atau gejala utama yang harus kita ingat dan deteksi potensi lupus," ujarnya.
Baca Juga: Laporan CDC: Pasien Lupus Asia dan Hispanik Lebih Berisiko Meninggal
Dikutip dri Alodokter, berikut sebelas kriteria yang menjadi gejala utama dari lupus:
- Butterfly rash atau malar rash
- Discoid rash, yaitu ruam merah di kulit yang menyisakan bekas jaringan parut
- Kulit yang sensitif pada paparan cahaya matahari
- Sariawan
- Arthritis, yaitu peradangan pada sendi
- Gangguan ginjal, yang ditandai dengan munculnya protein pada urine
- Gangguan saraf, yang ditandai dengan kejang atau psikosis
- Peradangan pada lapisan pembungkus paru-paru (pleuritis) atau lapisan pembungkus jantung (perikarditis)
- Gangguan darah, seperti anemia, leukopenia, atau trombositopenia
- Gangguan sistem imun, yang ditandai dengan adanya antibodi tertentu, seperti anti-dsDNA
- ANA (antinuclear antibody) berada di atas nilai normal
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?