Suara.com - Tekanan darah rendah atau hipotensi biasanya terjadi saat pembacaan tekanan darah kurang dari 90/60 mm Hg hingga 120/80 mm Hg. Namun, apa yang dianggap rendah pada satu orang mungkin normal bagi orang lain.
"Ada beberapa pasien yang tekanan darahnya nomal 90/60, dan mereka tidak memiliki gejala apa pun, jadi ini tidak akan dianggap tekanan darah rendah bagi mereka," kata Joyce Oen-Hsiao, MD, direktur kardiologi klinis Yale Medicine dan asisten kedokteran klinis di Yale School of Medicine.
Tekanan darah biasanya berfluktuasi sepanjang hari tergantung pada tingkat stres dan pilihan makanan. Tetapi kondisi seperti kehamilan, dehidrasi, dan kehilangan darah, dapat menyebabkan tekanan darah menjadi lebih rendah dari biasanya.
Gejala tekanan darah rendah yang biasa dialami penderitanya, dilansir Insider:
Hipotensi yang parah, atau memiliki tingkat tekanan darah yang sangat rendah, dapat menyebabkan tubuh mengalami syok, di mana otak dan organ tidak dapat berfungsi dengan baik.
Hal tersebut dapat memicu gejala tambahan, seperti:
- Pernapasan dangkal
- Denyut nadi lemah dan cepat
- Kulit dingin dan lembap
- Kebingungan
- Warna kulit pucat
Kepala kardiologi Fakultas Kedokteran Universitas Northwestern, Clyde W. Yancy, MD, MSc, mengatakan gejala tekanan darah rendah didorong oleh aliran yang buruk.
"Pasien umumnya merasa tidak enak badan ketika tekanan darah mereka rendah, dan biasanya perlu duduk atau berbaring agar merasa lebih baik," tambah Oen-Hsiao.
Tekanan darah bisa turun jika seseorang belum makan atau dehidrasi, atau tidak sengaja minum obat dua kali.
Baca Juga: Turunkan Tekanan Darah Tinggi, Konsumsi 3 Minuman Ini!
Hipotensi juga mungkin menjadi gejala penyakit komorbid, seperti anemia, sehingga dokter harus melakukan tes darah untuk memeriksanya.
Tetapi, tekanan darah rendah saja tidak mengancam jiwa. Jadi, jika pembacaan tekanan darah seseorang lebih rendah dari biasanya, namun ia merasa baik-baik saja, maka tidak perlu khawatir.
"Tekanan darah terendah yang dianggap 'aman' adalah tekanan darah di mana pasien tidak mengalami gejala seperti pusing, kepala terasa ringan, dan hampir pingsan," pungkas Oen-Hsiao.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
-
Line Up Terbaru Pestapora Hari Ini 7 September, Usai 34 Musisi Umumkan Mundur
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!