Suara.com - Stroke terjadi akibat penyempitan atau pecahnya pembuluh darah di otak. Serangan stroke bisa menyebabkan kecacatan hingga kematian jika tidak ditangani dengan cepat.
Untuk menghindari hal tersebut, Dokter Spesialis Saraf dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) dr. Dinda Diafiri, memperkenalkan slogan untuk meningkatkan kepedulian dengan mengetahui gejala awal serangan stroke di masyarakat.
Slogan itu dibuat oleh pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dan berbunyi SEGERA KE RS.
"Jadi slogan ini dibuat agar masyarakat bisa dengan mudah memahami dan mengingat apa saja itu gejala-gejala stroke dan apa yang harus mereka lakukan,” ujar Dinda melalui live Instagram bersama RSUI, Selasa (18/5/2021) lalu.
SE sendiri berarti SEnyum tidak simetris, tersedak, sulit menelan air minum secara tiba-tiba yang dapat menjadi tanda pertama penderita stroke.
GE berarti GErak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba; RA adalah bicaRA pelo atau tiba-tiba tidak dapat bicara atau tidak mengerti kata-kata atau bicara tidak nyambung; KE untuk KEbas atau baal, atau kesemutan separuh tubuh.
Sementara R untuk Rabun, pandangan satu mata kabur, terjadi tiba-tiba hingga; dan S untuk Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya, gangguan fungsi keseimbangan, seperti terasa berputar, gerakan sulit dikoordinasi mulai dari tremor atau merasa sempoyongan namun tidak jatuh.
"Jika Anda merasa mengalami gejala-gejala tersebut segera pergi ke rumah sakit," katanya.
Pasalnya, menurut Dinda, stroke memiliki periode emas yaitu 4,5 jam. Jika dalam periode emas itu dapat mendapatkan penanganan dari dokter, maka risiko kelumpuhan hingga kematian akan terus menurun.
Baca Juga: Masih Kerja 55 Jam Seminggu? Awas Tingkatkan Risiko Kematian Dini
"Stroke itu sekarang sudah bisa diobati, kalau dulu kan kita kasih pencegahannya. Trombolisis ini pengobatan terbaru, jadi ini bisa menghancurkan sumbatan di otak dan bisa terbuka lagi pembuluh darahnya jadi bisa membatu mengurangi kematian dan kecacatan. Tapi 4,5 jam bisa diberikan setelah terkena."
"Makanya itu perlu pentingnya mengenali strok secara dini. Jadi misalnya kita ketemu gejala strok segera ke rs jangan ditunda-tunda. Misalnya gejalanya hanya kebas, bisa ditunda dulu satu hari atau heboh cari jarum buat nusuk nah itu jangan buang-buang waktu," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan