Suara.com - Di tengah hebohnya infeksi jamur hitam dan jamur putih, seorang dokter kembali memperingatkan infeksi jamur kuning di India yang jauh lebih menakutkan dari dua jenis jamur sebelumnya.
Menurut laporan yang dilansir dari Times of India, salah satu kasus infeksi jamur kuning pertama telah diidentifikasi di Ghaziabad, India. Meskipun, penyakit ini belum disebarluaskan oleh ahli kesehatan atau otoritas pemerintah India, infeksi jamur kuning telah ditandai sebagai ancaman penyakit yang mengkhawatirkan.
Saat ini, para ahli masih terus mempelajari lebih banyak informasi tentang infeksi jamur kuning tersebut. Sementara itu, dokter telah memperingatkan bahwa infeksi jamur kuning bisa jauh lebih berbahaya daripada kasus infeksi jamur hitam dan putih.
Karena, infeksi jamur kuning ini bisa menyebabkan kerusakan organ internal tubuh yang parah sehingga membutuhkan perhatian lebih dini. Supaya infeksi jamur kuning ini tidak menggerogoti tubuh.
Sementara ini, infeksi jamur hitam telah dinyatakan sebagai epidemi di beberapa negara bagian. Sedangkan, infeksi jamur kuning juga bukanlah hal baru.
Infeksi jamur kuning, sama seperti infeksi jamur lainnya yang menyebar melalui lingkungan yang terkontaminasi atau ketika pasien dicurigai menghirup jamur mycometes yang tumbuh di lingkungan tersebut.
Orang bisa membedakan infeksi yang dialami seseorang akibat jamur hitam atau jamur putih dengan memperhatikan cara penyebarannya. Jamur hitam biasanya akan menyebabkan kerusakan wajah yang berbeda.
Lalu, infeksi jamur kuning akan mulai menimbulkan gejala dengan meluncurkan serangan pada organ dalam tubuh dan mengganggu proses vital tubuh.
Karena, kerusakan organ tubuh yang disebabkan oleh jamur kuning bisa jauh lebih berbahaya dan parah. Para ahli memperingatkan orang-orang untuk mulai mengenali infeksi dari hari pertama dan mencari bantuan medis segera.
Baca Juga: Virus Corona Covid-19 Bisa Picu Gejala Ringan dan Parah, Ini Bedanya!
Gejala infeksi jamur kuning
Berdasarkan studi kasus yang telah dilakukan, berikut ini beberapa gejala umum infeksi jamur kuning:
- Gangguan pencernaan
- Metabolisme melambat
- Penurunan berat badan tanpa sebab
- Hilangnya nafsu makan dan kurang gizi
- Kurang energi, lesu dan kelelahan
- Nekrosis
- Penyembuhan luka yang tertunda
- Waktu pemulihan yang panjang
Cara penyebarannya
Infeksi jamur kuning ini bisa menyebar dan menyerang ketika seseorang menghirup jamur. Kini, infeksi jamur kuning juga bisa menyebar melalui tingkat kelembapan yang tinggi atau makanan lama yang sudah terkontaminasi.
Tapi, kebersihan yang buruk dan kondisi tidak sehat bisa menjadi penyebab utama infeksi jamur kuning. Infeksi jamur biasanya menyerang orang dengan kekebalan lemah, namun tidak bersifat menular.
Karena, infeksi jamur kuning dan jamur lainnya tidak bisa menyebar dari orang ke orang seperti infeksi pernapasan lainnya, termasuk virus corona Covid-19. Jadi, risiko penyebaran eksternalnya belum dipahami dan dipelajari detail.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?