Suara.com - Kenaikan suhu akibat perubahan iklim meningkatkan angka bayi lahir mati. Hal ini dinyatakan dalam studi yang diterbitkan oleh tim peneliti University of Queensland di Australia.
Melansir dari Medical Xpress, penelitian tersebut menganalisis 12 studi tentang subjek terkait. Mereka menemukan bahwa paparan suhu yang sangat tinggi selama kehamilan tampaknya meningkatkan risiko lahir mati, terutama di akhir kehamilan.
"Secara keseluruhan, risiko lahir mati tampaknya meningkat ketika suhu sekitar di bawah 15 derajat Celcius dan di atas 23,4 derajat Celcius dengan risiko tertinggi di atas 29,4 derajat Celcius," kata ketua peneliti Jessica Sexton, kandidat PhD di Sekolah Ilmu Bumi dan Lingkungan Queensland dan Institut Penelitian Mater.
"Diperkirakan 17 persen hingga 19 persen bayi lahir mati berpotensi disebabkan oleh paparan kronis suhu panas dan dingin yang ekstrem selama kehamilan," kata Sexton .
Temuan menunjukkan bahwa risiko lahir mati di seluruh dunia akan meningkat seiring kenaikan suhu global akibat perubahan iklim. Penelitian ini diterbitkan pada jurnal Environmental Research.
"Tetapi temuan ini berasal dari penelitian yang sangat terbatas y, jadi ibu hamil tidak perlu cemas karena masih banyak penelitian lanjutan yang perlu dilakukan," kata Sexton.
Penemuan ini menunjukkan pentingnya penelitian untuk mengurangi angka kelahiran mati di seluruh dunia.
"Bahkan pada tahun 2021, lahir mati terjadi di suatu tempat di dunia setiap 16 detik," kata kata Vicki Flenady, Direktur Center of Research Excellence in Stillbirth di Mater Research.
"Kelahiran mati memiliki dampak traumatis jangka panjang pada wanita dan keluarga mereka yang sering menanggung penderitaan psikologis mendalam serta stigma," imbuhnya.
Baca Juga: Menteri LHK dan Menteri KKP Kolaborasi untuk Blue Carbon Bermutu
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat